That was the question I got from several journalists when attending the FC Pase Journalist Congress at Lido Graha Hotel, Lhokseumawe (Indonesia), Saturday (09/22/2018). JPFC members who also have an account in Steemit, are surprised I am still active in Steemit. I was also surprised why they should be surprised as if they were active in Steemit only when the SBD and Steem prices were high.
Using free time to be active on the Steemit platform has become my habit since I was still the election organizer which made the time in Steemit even narrower. Now, when I no longer become an election organizer and have more time, I feel that the opportunity is active in Steemit to be even greater. In fact, I can be full-time now in Steemit, no matter the Steem and SBD prices go down, because when I started more than a year ago, SBD prices are far below now (although I still hope and believe SBD will return to its maximum value).
My level of activity in accessing Steemit in the public space turned out to be a very effective form of @promo-steem. From the shocked questions like above, there was a discussion room why I remained active in Steemit when many journalists began to rarely make posts. Incidentally, since I no longer have an office, my activities in Steemit have begun to move to public spaces that can be seen by many new people, such as in cafes. This situation often opens opportunities for @promo-steem in a limited and more effective way to add Steemit users. Some come, some leave, on any platform and in any competition such a situation will occur.
Why is it still active? That question often arises in the midst of a changing situation. Similar platforms have sprung up but so far have not provided tangible results and are only limited to attracting new users. When the above question arises, I answer honestly that it still feels the benefits of Steemit from various sides: blockchain technology, various information mainly related to cryptocurrency, international networks, learning platforms to write, and of course as one source of income.
The situation has changed. Besides the low Steem and SBD prices, getting rewards from outside Indonesia is also increasingly difficult. The Steemit campaign as a community-based platform is no longer effective when the community is inactive. However, that is also not a reason to keep quiet. While hoping that the situation will be better in the future, at least once Steemit has borne the cost of electricity in my house every month. And that should be grateful.[]
"Masih Aktif di Steemit?" Tanya Mereka Kaget
Itu pertanyaan yang saya dapatkan dari beberapa jurnalis ketika menghadiri Kongres Jurnalis Pase FC di Hotel Lido Graha, Lhokseumawe, Sabtu (22/09/2018). Anggota JPFC yang juga memiliki akun di Steemit, kaget saya masih aktif di Steemit. Saya sendiri juga terkejut mengapa mereka harus terkejut seolah aktif di Steemit hanya ketika harga SBD dan Steem tinggi saja.
Menggunakan waktu luang untuk aktif di platform Steemit sudah menjadi kebiasaan saya sejak masih menjadi penyelenggara pemilu yang membuat waktu di Steemit menjadi semakin sempit. Sekarang, ketika tidak lagi menjadi penyelenggara pemilu dan memiliki waktu lebih banyak, saya merasa kesempatan itu aktif di Steemit menjadi semakin besar. Bahkan saya bisa sepenuh waktu kini di Steemit, tidak peduli harga Steem dan SBD turun, sebab ketika memulainya lebih dari setahun lalu, harga SBD jauh di bawah sekarang (meski saya tetap berharap dan yakin SBD akan kembali mencapai nilai maksimalnya).
Tingkat keaktifan saya mengakses Steemit di ruang publik ternyata menjadi bentuk @promo-steem yang sangat efektif. Dari pertanyaan kaget seperti di atas, terbuka ruang diskusi mengapa saya tetap aktif di Steemit di kala banyak jurnalis mulai jarang membuat postingan. Kebetulan, sejak tidak lagi memiliki kantor, kegiatan saya di Steemit mulai berpindah ke ruang publik yang bisa dilihat banyak orang baru, seperti di kafe. Situasi itu sering membuka peluang @promo-steem secara terbatas dan lebih efektif untuk menambah pengguna Steemit. Ada yang datang, ada yang pergi, di platform mana pun dan dalam kompetisi apa pun situasi seperti itu akan terjadi.
Mengapa masih aktif? Pertanyaan itu sangat sering muncul di tengah situasi yang terus berubah. Platform sejenis bermunculan tetapi sejauh ini belum memberikan hasil nyata dan baru sebatas memikat pengguna baru. Ketika pertanyaan di atas muncul, saya menjawab dengan jujur bahwa masih merasakan manfaat Steemit dari berbagai sisi: teknologi blockchain, berbagai informasi terutama berkaitan dengan cryptocurrency, jaringan internasional, platform belajar menulis, dan tentu saja sebagai salah satu sumber penghasilan.
Situasinya memang sudah berubah. Selain harga Steem dan SBD yang rendah, mendapatkan reward dari luar Indonesia juga semakin sulit. Kampanye Steemit sebagai platform berbasis komunitas, tidak lagi efektif ketika komunitas tidak aktif. Namun, itu juga bukan alasan untuk berdiam diri. Sambil berharap situasi akan lebih baik ke depan, minimal sekali Steemit sudah menanggung biaya listrik di rumah saya setiap bulan. Dan itu patut disyukuri.[]
Hi @ayijufridar,
Your post "Why is it Still Active in Steemit? Asked They were Shocked | Bilingual |" hast just been Resteemed !!! 😻🙃😻
By following me, you have achived this service.
🙃🙃🙃 If you want's to stop me, Please Unfollow @tow-heed😄😻😄
Upvoted.
DISCLAIMER: Your post is upvoted based on curation algorithm configured to find good articles e.g. stories, arts, photography, health, community, etc. This is to reward you (authors) for sharing good content using the Steem platform especially newbies.
If you're a dolphin or whales, and wish not to be included in future selection, please let me know so I can exclude your account. And if you find the upvoted post is inappropriate, FLAG if you must. This will help a better selection of post.
Keep steeming good content.
@Shares - Curation Service
Posted using https://Steeming.com condenser site.
Thank you for appreciating my post. I think the project to vote for quality posts will encourage Steemians to make useful posts for everyone. I have visited your great blog. Thanks so much @shares
saya juga vakum tidak menulis tentang pendidikan. Hal ini menyebabkan skill menulis sudah lama berkarat huff...
Bek Gu @azwarrangkuti menurut saya harus tetap fokus kepada isu pendidikan dengan tema yang sangat luas, termasuk kualitas dan kesejahteraan guru. Kalau boleh menyarankan, buat postingan yang bisa dijadikan sebuah buku nanti. Satu guru, satu buku...!
Stay On Steem,............
I likes this post
Semoga rekan2 akan aktif lg menciptakan konten di steemit. Terima kasih utk semangatnya bang @ayijufridar. Sakam sukses.
Menurut saya pribadi, ini bukti bahwa teknologi steem blockchainnya tidak dipelajari untuk diterapkan sebagai sebuah program yang bisa terus menguntungkan semua pihak. Jika hanya mengejar reward dan berharap harga naik tapi tidak melakukan apapun ya akan tetap tidak ada perubahan apapun. Sementara orang2 yg paham semua sibuk dengan bersiap diri menghadapi SMTs, yang tidak juga paham ya malah menghilang. Sangat disayangkan, sebab teknolpgi ini akan sangat diperlukan dan diterapkan secara massive di depan.
Susah kalau mereka tidak memiliki pendirian bg @ayijufridar. Koen lage pepatah aceh "bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian".
Menyoe mereka memahami pepatah tersebut pasti mereka akan bertahan demikian.
Kalau tidak ada pengorbanan, mana mungkin mendapatkan hasil.
Tapi hom hai, itu hak mereka.
Menyoe teuga tapeugah, enteuk keuneng bak HAM.
Great work, keep it up @ayijufridar!
Abang memang kereeen
Asal jangan keren dibuang N @fararizky.
Hahaha... Iya juga ya, baru sadar fara