Kontrol Emosi Bersosial Media

in #steempress6 years ago (edited)

Perkembangan teknologi semakin maju, serta dampak globalisasi yang semakin luas, membuat banyak kalangan mudah sekali terjerumus kepada hal negatif. Dan salah satu kelompok masyarakat yang terpengaruh adalah para remaja. Sudah tak terhitung lagi kasus narkoba, serta perbuatan negatif yang terkuak oleh media.
![image]()
[Source](tw-webdesign.de/index.php/social-media-management)

Lalu apa penyebab generasi muda, terutama remaja, dapat dengan mudah terjerumus dengan mudah, dan mencoba hal serupa. Nah, tapi sebelumnya saya akan bahas dulu, jadi hari ini, saya akan bercerita tentang masalah bagaimana kita mengendalikan atau mengontrol emosi kita, atau kekesalan kita. Ini kalau misalkan teman-teman pernah nggak sih ketika baca Twitter, atau membaca komentar, lalu marah-marah nggak jelas gitu, sering ya ?

Terus kemudian yang terpikirkan setelah marah itu apa ? Setelah marah-marah, terus nggak ada yang jawab. Terus apa sih yang ada di pikiran kita ? Percuma ya, dia nggak ngedengar juga omongan kita, pernah kepikiran gitu nggk ? Terus sebenarnya nggak ada reaksi balik juga, ngapain kita marah-marah, gitu ya ?

Nah kalau saya menanggapinya sebagai pengguna media sosial, terus ketika kita masuk ke dalam dunia hutan belantara yang nggak jelas, siapa pun boleh berkomentar. Kita sendiri juga boleh berkomentar, dan mengeluarkan uneg-uneg kita untuk curhat sendiri gitu ya ? Nah, ketika menemukan komentarnya, kalau saya menanggapinya, itu sudah wajar kali ya ? Secara sosial media, semua orang punya akses disitu.

Semua boleh punya suara, semua orang boleh punya account, itu bisa dia tampilin imej apapun yang dia mau buat, supaya orang mengenal dia itu sebagai orangnya gimana. Entah orangnya positif, entah orang yang ada disisi-sisi nyolotnya. Ada orang yang mau kelihatannya seperti apa ? Jadi benar-benar itu bebas. Semua orang bisa ngomong apapun, tinggal ngeklik post jadi keluar gitu. Jadi saya sudah nganggap itu satu fenomena yang sudah biasa, dan justru itu termasuk sesuatu yang malah kita perlu aspek, akan ada secara sekarang dunia sosial media, yang udah beginilah sekarang.

Sebenarnya saya juga baru tau ada istilah orang itu bisa curhat, dia di sosial media, itu dari sosial media sendiri. Karena saya melihatnya ini nggak pernah seperti mau curhat ke sosial media. Jadi saya sebenarnya agak bingung, karena saya merasa banyak publik figur, jadi bukan hal yang sama apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan. Dan nggak ada bedanya dengan kehidupan aku.

Semua sama saja kayak manusia mormal diluar sana, apa yang aku share bukan cuma aku saja yang ngalami, banyak orang diluar sana justru ngalami apa yang aku alami.

 

Nah, seorang ahli psikologi mengatakan, seorang remaja sekitar usia 10-12 sampai 18-20 tahun, itu sedang dalam masa perkembangan ego identity artinya secara remaja, sedang berusaha untuk mencari identitas dirinya. Tapi sekaligus disaat yang sama, remaja juga mengalami kebingungan berat. Bingung karena bukan lagi anak-anak, tapi juga belum masuk ke fase benar-benar dewasa, sehingga hal-hal itu membuat seorang remaja melakukan tindakan-tindakan yang dilihat oleh lingkungan sebagai tindakan pemberontakan.

Karena ingin menunjukkan, "Ini loe gue, gue bisa melakukan apapun yang gue mau, nggak peduli lingkungan mau ngomong apa".

 

Jadi hal-hal semacam itu, kebutuhan akan kebermaknaan diri, kebutuhan akan eksistensi itulah yang membuat sorang remaja mau mencoba hal-hal, baik yang positif, ataupun negatif. Kadang-kadang buat remaja itu nggak penting, itu positif, atau negatif, tapi yang penting gue eksis.

Sehingga ada prilaku-prilaku yang dianggap dalam norma sosial terlihat menyimpang. Karena yang penting buat seorang remaja adalah posisi, peran, eksistensi, dan "Ini loe gue"!

 

Jadi semuanya kembali lagi ke diri sendiri, secerdas apa kita dalam mengontrol diri di sosial media, dan mestinya orang tua juga harusnya bisa mengontrol sianak, jangan sampai masa remajanya hancur karena kurang bisa memaknai media sosial dengan bijak.

 

Saya akhiri tulisan ini, harapan saya sih, semoga ada manfa'at yang yang di dapat, sekecil apapun itu, yang penting bermanfa'at. Sampai jumpa lagi di postingan yang akan datang, Insya Allah, Salam Steemian Indonesia.

 

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif



Posted from my blog with SteemPress : http://midiagam.epizy.com/2018/11/04/kontrol-emosi-bersosial-media/