Maka malam ini, untuk menghilangkan segala kerumitan sisa postingan semalam, saya membuat postingan tentang ketenangan yang saya temukan di Danau Toba. Bagi saya, Danau Toba adalah ketenangan paripurna. Kamu bisa datang ke sini memikul masalah sebesar apapun. Tapi tetap, wajah Danau Toba akan mampu menenangkanmu.
Saya sering mengalaminya. Bahkan beberapa hari ini sangat sering merasakannya. Pernah suatu hari saat tugas meneliti sedang memasuki masa krusial, pikiran karut marut tak karuan. Tidak ada titik fokus yang jelas dalam keadaan seperti itu. Maka sontak saja saya bergegas ke Danau Toba. Di sana, semua masalah seakan runtuh.
Saya memang meyakini bahwa alam adalah tempat untuk pulang. Dengan segala ke-tidak-pura-puraannya, alam adalah peraduan di mana semua masalah dihancurkan dan dibunuh sedemikian rupa. Tak heran banyak penulis lebih memilih tempat terbuka ketika ia menulis sastra. Karena alam menyediakan segalanya.
Adapun Danau Toba, ia adalah perwujudan inspirasi maha dahsyat yang ada di Sumatera Utara. Dengan bentuknya yang raksasa lagi indah, rasa-rasanya tak ada masalah yang tak terpecahkan jika kita mengadu padanya. Kita bisa mengadu masalah apapun pada Danau Toba. Karena ia akan menjawab dengan caranya sendiri.
Perihal serius macam ditipu teman sejawat saja bisa dengan mudah diselesaikan Danau Toba. Apalagi masalah percintaan yang notabene salah satu sumber masalah bagi manusia. Kecuali bagi para tunacinta tentu saja. Tetapi jangan salah, Danau Toba juga ada untuk para para jomblo. Tak ada larangan tentang itu. Jadi gak usah takut datang ke sini hanya karena kamu jomblo misalnya.
Semua gambar yang ada di postingan ini saya ambil dua minggu yang lalu. Saat itu saya memang butuh sesuatu yang bisa membuat tenang. Karena saya sedang jauh dengan orang-orang yang selama ini selalu berada di belakang saya, maka saya putuskan untuk mengadu dan berbicara dengan Danau Toba. Bukan dengan bahasa verbal, melainkan bahasa kalbu wkwkwk.
Saya ingat betul hari itu pikiran begitu suntuk. Atas satu dan lain hal, tiba-tiba otak stagnan dan enggan diajak berpikir. Beberapa artikel sudah ditagih dan belum satupun selesai. Dan akhirnya saya pun sempoyongan dan tunggang langgang memenej waktu. Untunglah Danau Toba selalu sigap dan saya sedang dekat dengannya. Maka jadilah ia penenang.
Di akhir tulisan saya memberi tips dan trik cuma-cuma untuk sahabat Steemian semua. Ketika kalian sedang berada pada titik jenuh yang kelewat, jangan ngadu di sosmed, tetapi datanglah ke alam. Entah itu laut, bukit, gunung atau danau. Karena alam tak pernah mengkhianati. Setidaknya saya meyakininya seperti itu. Semoga bermanfaat. Salam literasi.
Regards
Menulis tentang poitik memang menggelitik hati dan perasaan @samymubarraq.
Benar, Bang @ayijufridar... Itulah sebabnya tak boleh sering-sering nulis tentang topik yang satu itu. Harus liat timing dan momen yang pas.. 😁
Kalau memang ekspert di bidang itu, tidak masalah kok. Bang Ayi sering menulis soal itu, tetapi dalam konteks penyelenggaraan pemilu karena pernah menjadi komisioner.
Iya, Bang. Sepertinya harus lebih mendalami tentang topik tersebut. Karena biar bagaimanapun itu adalah topik yang tak pernah usai untuk ditulis. Tentu bimbingan dari Bang Ayi sangat diharapkan.. :)