“Peusijuek” Reusam Yang Ditradisikan

in #culture7 years ago (edited)

Selamat sore kawan-kawan steemians...
Semoga kawan-kawan steemians semua dalam keadaan sehat dan bahagia.

Aceh adalah salah satu daerah yang memiliki adat istiadat yang sangat kental, kaya akan kearifan lokal. Berbicara budaya, rasanya tidak akan ada habisnya. Menarik sekali ketika topik yang ingin dibahas mengenai budaya karna budaya berkaitan erat dengan kehidupan manusia.

DSC_1201-01.jpeg

Rumah Adat Aceh

Peusijuk adalah salah satu ritual atau prosesi adat dalam budaya masyarakat Aceh. Tradisi ini dilakukan untuk memohon keselamatan, ketentraman, dan kebahagiaan dalam kehidupan kepada sang pemilik Alam.

Tradisi peusijuek merupakan salah satu tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu, sampai hari ini masih sangat sering dilakukan. Tradisi ini biasanya sering dilakukan di hampir semua kegiatan adat masyarakat Aceh, seperti pernikahan adat, perayaan adat, syukuran dan upacara adat lainnya yang berkaitan erat dengan kehidupan.

Istilah peusijuek sebenarnya bukan bagian dari adat, akan tetapi menurut penuturan orang-orang terdahulu peusijuek bagian dari Reusam, disebabkan karna pertumbuhan dan perkembangan zaman dan sudah membudaya, maka masyarakat menganggap peusijuek adalah budaya.

Reusam sendiri memiliki makna yang berbeda daripada adat. reusam adalah aturan-aturan, kebiasaan-kebiasaan atau petunjuk-petunjuk adat istiadat yang ditetapkan oleh keusyik (kepala desa) setelah mendapat persetujuan dari tuha peut gampong. Sedangkan adat yaitu, sejumlah aturan tingkah laku yang berlaku dan baku dalam masyarakat.

Konon bermula asal muasal sejarah tradisi peusijuek merupakan salah satu peninggalan budaya Hindu. Kaitannya dengan hindu disebabkan Aceh pada zaman dahulu memiliki hubungan perdagangan dengan India, sehingga lama kelamaan budaya hindu mempengaruhi masyarakat Aceh.

Kata peusijuk diambil dari kata “sijuek” dalam bahasa Aceh yang memiliki makna “dingin”, sedangkan “peu” merupakan awalan yang memiliki makna “melakukan”. Sehingga “peu-sijuek” dapat diartikan “melakukan ritual pendinginan, atau menyejukkan”.

Beberapa peusijuek yang sampai hari ini masyarakat Aceh masih melakukannya, yaitu:

  • Peusijuek Pernikahan / Perkawaninan

  • Peusijuek Sunah Rasul

  • Peusijuek Peudong Reumoh (Dirikan Rumah Baru)

  • Peusijuek Woe Reumoh Baro (Pulang ke Rumah Baru)

  • Peusijuek Jak U Haji (Menasik Haji)

  • Peusijuek Bijeh (Benih Tanaman)

  • Peusijuek Kendaraan

Dan masih banyak lagi peusijuek lainnya yang sampai hari ini masyarakat Aceh masih melakukannya. Namun yang saya tampilkan pada kesempatan kali ini yaitu Peusijuek Peudong Rumoh dan Peusijuek Woe Reumoh Baro.

DSC_1207-01.jpeg

Rumah Adat Aceh

Rumah adalah bagian terpenting dari kebutuhan pokok setiap manusia. Karena itu, membangun rumah selalu menjadi prioritas dalam menentukan hari baik, bulan yang baik untuk mendirikan rumah, atau dengan istilah orang Aceh menyebutnya Pileh Uroe Get Buleun Get. Demikian juga dalam memilih bahan-bahan rumah yang dianggap baik. Selanjutnya, membangun rumah diawali dengan upacara peusijuek. Yang dipeusijuek adalah tiang raja, dan tiang putri, serta tukang yang mengerjakannya agar pondasi-pondasi rumah dan yang mengerjakan pembangunan rumah diberkati oleh Allah SWT.

DSC_1153-01.jpeg

DSC_1134-01.jpeg

Perangkat Peusijuek

Pada saat pelaksanaan tradisi peusijuek ada beberapa bahan yang harus disiapkan, yaitu perangkat alat serta bahan peusijuek, panaburan, dan doa. Untuk perangkat dan bahan peusijuek biasanya terdiri dari bu leukat (ketan), breuh pade (beras dan padi yang dicampur), teupong taweu (tepung yang dicampur air), on sisikuk (jenis daun cocor bebek), jenis daun-daunan, * naleung sambo* (sejenis rumput), glok (tempat cuci tangan). Bagi masyarakat Aceh, setiap bahan peusijuek ini memiliki filosofi dan arti khusus di dalamnya.

DSC_1172-01-1.jpeg

DSC_1180-01.jpeg

Ritual Peusijuek Dan Doa

Adapun pada saat ritual peusijuek bacaan yang dibacakan merupakan mantra-mantra untuk meminta kepada sang penguasa alam agar sesuatu yang di peusijuek mendapatkan keberkahan atau ketenteraman. Kemudian seiring masuknya agama Islam di Aceh, mantra-mantra itu diubah pelan-pelan oleh masyarakat Aceh dengan doa-doa Islam dengan lafaz berupa doa-doa, zikir dan shalawat yang ditujukan kepada Allah dan Rasulullah. Sehingga tradisi peusijuek masih melekat pada masyarakat Aceh sampai sekarang.

DSC_1210-01.jpeg



Thanks For Visiting My Blog
I Hope You Like It
@subkiusman
Sort:  

Postingan yang sangat bermanfaat,
PEUSIJUK tidak asing lagi di dengar di kalangan masyarakat , saya setuju dengan pak @subkiusman, karena PEUSIJUK itu sebenarnya bukanlah adat yang melainkan yaitu Reusam tetapi Reusam ada maknanya sendiri, di era zaman sekarang masyarakat aceh, di mana kebiasaan yang dilakukan masyarakat umumnya itu sudah di anggap adat.

Terima kasih atas tambahan dan kunjungannya @ilhampratama

Dan si good-karma pun singgah di komentar saya 😂

Brilliant post sir... sebagai generasi muda, màri terus kita jaga and lestarikan reusam tradisi peusijuk ini, jangan sampai punah di gilas oleh budaya barat yang semakin garang merasuki jiwa2 muda dan mudi aceh. Bravooo

Terima kasih atas supportnya Mr @nazriady
Mudah-mudahan dengan warisan tulisan akan lebih mengingatkan kembali generasi kita di masa yang akan datang.

Peusijuk untuk lebih berkat katnya, kalau dilihat ada benarnya juga. Karna doa yang selalu dibacakan

Iya benar @guppy, doa adalah senjatanya mukminin

Itu harus diterangkan kegenerasi baru biar resamnya terjaga. Good post sobat.

Karna itulah ini menarik kita tulis sebanyak mungkin agar menjadi warisan untuk generasi di masa yang akan datang

Aceh adalah salah satu daerah yang memiliki adat istiadat yang sangat kental, kaya akan kearifan lokal. Berbicara budaya, rasanya tidak akan ada habisnya. Menarik sekali ketika topik yang ingin dibahas mengenai budaya karna budaya berkaitan erat dengan kehidupan manusia.

Terima kasih sudah menyempatkan diri mengcopy ulang isi tulisan pada komentar, mudah-mudahan chetah baik hati :)

Terima kasih sudah menyempatkan diri membalas komentar saya, mudah-mudahan @subkiusman baik hati :)

Saya memang tidak berniat menjahati siapapun :)

Hehehehe bereh polem. Takat laju pue nyang galak hinoe.

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by subkiusman from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews/crimsonclad, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows and creating a social network. Please find us in the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

This post has received a 1.23 % upvote from @booster thanks to: @subkiusman.