Assalamu'alaikum..
Sudah lama tidak menulis di sini. Jarang juga menulis di media lain. Menikmati kesibukan lain, jadi alasan kuat membenarkan "kenapa saya tidak menulis?" Hehe... #modus
Hari ini saya kembali menulis karena ada yang mengganjal, yaitu janji. Ceritanya begini, waktu saya liburan ke Jambi, saya melihat ada cerita asmara yang unik. Lalu saya pun berjanji akan menulis kisah mereka di Steemit. Dan.. janji itu sebisanya harus ditepati kan?
Oke..saya mulai dari cerita keponakan saya yang lumayan tampan.
Namanya Dani. Usianya saya lupa, tapi hari ini ia akan melepas masa lajangnya.
Dani muda bukanlah anak yang baik. Saat sekolah di SMK PGRI Dani adalah siswa yang bandal.
Emaknya sudah berulang kali dipanggil ke sekolah.
Enggak cukup emaknya, neneknya pun turun tangan. Sudah berderet kasus kenakalan Dani sebagai seorang pelajar, sehingga hampir semua guru menyerah. Ultimatum pun jatuh, Dani harus keluar dari sekolah.
Allah memang Maha Berkehendak. Apapun usaha manusia untuk menggagalkan sebuah rencana, tapi jika Allah tidak berkehendak maka kegagalan itu akan gagal dengan sendirinya.
Emaknya pun kembali ke sekolah memohon pada seorang guru muda bernama Pak Budi.
Entah apa yang ada di benak Pak Budi sehingga dia mau membela Dani. Inilah skenario Allah.
Dani berubah? Tidak!
Pak Budi yang kebetulan jadi wali kelas Dani di kelas 3 kembali kewalahan. Beliau kembali memanggil orang tua Dani. Emak dan neneknya udah angkat tangan. Bosan kali ya? 😁😁
Diutuslah kakak Dani bernama Fitri.
Di sekolah, Fitri langsung menemui Pak Budi.
Dengan penuh kewibawaan di depan seorang gadis manis, Pak Budi langsung membeberkan "dosa" Dani. Sekaligus memohon agar Dani diperhatikan.
"Untuk lebih memudahkan komunikasi, saya bisa minta nomor hapenya, Mbak? Jadi kalau Dani tidak masuk saya bisa menghubungi Mbak," usul Pak Budi.
Ide bagus! Fitri pun langsung memberi nomor hape pada wali kelas adiknya itu.
Ternyataaaaa...jeng..jeng...jeeenngg
Ada ulang di balik batu. Pak Budi jatuh hati pada Fitri.
Minta nomor hape bisa jadi modus untuk mengadakan pedekate. Haha...ketauan.
Tak apalah...gayung bersambut. Lagian yang satu perjaka dan satunya gadis. Nggak ada yang salah kan jika akhirnya mereka saling suka dan akhirnya menikah.
Dani? Kembali Allah membolak balik hati seseorang. Dia sudah berubah. Malah sudah siap bertanggung jawab pada seorang wanita untuk dinikahi.
Dani bukan "kambing hitam" karena dia berkulit putih...hihi
Dani sebagian rencana Allah untuk menyatukan Budi dan Fitri. Tidak usah dipikir-pikir ..untung si Dani nakal, untung ini untung itu..seandainya saja.... tidak ada sama sekali. Rencana Allah sulit ditebak.
Kita hanya menjalaninya saja. Berpikir untuk melakukan kebaikan ke depannya agar dapat melihat takdir kita. Lalu terimalah takdir itu dengan ikhlas 😊😊
Ini Budi, Fitri dan putra mereka, Raka.
Oke sahabat Steemit. Tak ada yang tak mungkin, kan?
Buat yang masih sendiri tetap semangat. Jodoh itu akan datang dari arah yang tak terduga, yang penting ada usaha. Bisa jadi naksir tetangga sebelah eh..malah dapat bule. Hehe...
Sekian dan terima kasih.
Wassalam.
Tebingtinggi, 11 Juli 2018
Di hari pernikahan Dani.
Selamat menempuh hidup baru ya, ponakanku
Semoga sabar dalam menghadapi kehidupan ini.
Sukses bukan dari banyak harta, tinggi jabatan dan anak banyak.
Tapi sukses itu dari sini (tunjuk hati) 💙💚💛💜
Gag nyangka ya bu haha
Iya @bundaqubeki. Ada saja cara Allah mempertemukan dua hati. Guruku abang iparku..eeaaa 😂😂
Mantap tulisannya Bu. Kalau bisa panjang-panjang kayak gini terus. Hehehe
Iya .. tapi mata ibu yang kleyep-kleyep.
Hurufnya kecil-kecil. Trus jari ibu kan gede, kadang sekali picit kena dua huruf.
😂😂😂