BAB 26
MAKNA DAN PERAN BAHASA ACEH
Pada bab kali ini penulis mendiskusikan penggunaan bahasa aceh dalam kehidupan masyarakat aceh namun ,analisa ini tidak akan memasuki ranah tata bahasa aceh. Sementara,penggunaan bahasa aceh didalam kawasan publik tidak lagi begitu penting karena bahasa aceh tidak digunakan lagi dalam kegiatan formal,sehingga bahasa aceh ini lebih berwujud kepada bahasa rakyat dan tidak memiliki dampak atau pengaruh yang cukup besar dalam cara berfikir orang aceh. Menurut cerita dari sang penulis tentang sepenggal perjalannya dengan lanskap penggunaan bahasa aceh maka menurutnya bahwa penggunaan bahasa aceh memang penuh lika-liku karena bahasa aceh tidak diajarkan dalam perguruan tinggi dan juga bukan bahasa yang penting dalam ruang lingkup sekolah dan bukan pula bahasa resmi dalam dunia pemerintahan karena memang bahasa yang digunakannya adalah bahasa Indonesia yang merupan bahasa resminya,berbeda dengan daerah jawa yang menjadikan bahasa jawa juga sebagia bahsa resminya dan beberapa keluarga dijawa masih menggunakan bahasa ibu sebagai dalam kehidupan sehari-hari mereka sementara bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa ibu bagi anak-anak di aceh. Maka dari itu, Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan kebudayaan bahkan peradaban sekalipun.
Selanjutnya,asal-usul bahasa itu ada 3 teori besar : Pertama, aliran teologis yang menganggap manusia bisa berbahasa karena anugerah Tuhan yang mengajarkan kepada adam,yang merupakan nenek moyang seluruh umat manusia. Kedua, aliran naturalis yang memandang bahwa kemampuan berbahasa merupakan bawaan alam. Ketiga, aliran konvensionalis yang menyebutkan bahwa bbahasa adalah produk sosial . dari ketiga teori tersebut ,maka aliran naturalis dan aliran konvensionalis merupakan pusat kajian ilmu-ilmu sosial khususnya antropologi, sedangkan aliran teologis merupakan kajian hermeneutika.
Sort: Trending