*Hai Steemian,
Bgai kamu yang pernah kuliah di Banda Aceh era 80-90an pasti sudah pernah naik mobil ini jika bepergian jurusan Darussalam - Kota. Selain ongkosnya yang murah, robur juga sangat asik karena selalu ramai penumpang, sehingga jadi sensasi sendiri jika terkadang harus bergelantungan seperti tarzan di pintunya.
Kini robur ini hanya sepenggal kenangan masalalu. Tidak beroperasi lagi, hanya menjadi seonggok besi tua yang menjadi pemandangan yang tidak indah di belakang bangunan kampus Unsyiah. Semoga pihak kampus mau memajangnya menjadi sebuah mobil kenangan yang legendaris pengantar para ilmuwan sukses sebagaimana dipajangnya perawat RI 01 di Lapangan Blang Padang karena jasanya terhadap kemerdekaan Indonesia.
@mukhtarilyas, ada juga rekan kita mahasiswa yang pitok akalnya, ketika kernet kutip uang dimulai dari pintu belakang maka kawan tadi turun pintu depan baik ke belakang lagi. Terpaksa dia lakukan jangan kan untuk bayar robur Rp 50, ie bengek hana mupat, pedih perjuangan tapi sekarang mereka lebih sukses dan semoga tidak mengulang ke kecurangan yang itu. Terima kasih @radjasalman telah membangkitkan memori kenangan 80 han. Semoga proses yang pahit dulu menjadi happy ending dalam kehidupan kita dan selalu mendapat barokah dari Allah SWT.
Hahahaha siapa namanya? Jgn2 skrg dy kerja di KPU ya?