Berlokasi dekat dengan kampus membuat kedai kopi Dekmi menjadi panci lebur kaum intelektual Darussalam untuk bertukar pikiran di sela-sela kegiatan akademik di berbagai kampus di sekitaran Darusalam.
Tak ada yang tahu pasti kapan istilah Dekmi University mulai digunakan. Namun, semangat keilmuan dalam pagar silaturahmi di meja kopi ini patut dilestarikan. Bila sekarang warung kopi diidentikkan dengan tong sampah waktu produktif. Warung kopi ternyata bisa dijadikan lahan silaturahmi sambil berdiskusi.
Warung kopi baru baru ini memang mengalami transformasi besar-besaran. Diplomasi, rekonsiliasi,resolusi bahkan perencanaan aksi juga dilakukan di warung kopi. Warung kopi yang awalnya dijadikan tempat persinggahan di sela-sela aktivitas kini dijadikan titik kumpul pemikiran manusia yang berpikir.
Agaknya, inilah miniatur kehidupan manusia yang selalu berubah. Keharusan pembaharuan memang sudah ketetapan langit dalam mengatur kehidupan manusia. Kita pun patut memeluk pembaharuan tersebut dengan keikhlasan dan komitmen. Semoga.
Ini postingnya bagus dan sudah kami upvote ya.. :-}
Terimakasih atas upvotenya