Kementrian kelautan dan perikanan (KKP) Indonesia mulai menanggapi serius dalam memanfaatkan potensi perikanan Indonesia. Salah satunya ialah dengan terealisasinya KJA offshore yang dikembangkan di 3 wilayah Indonesia yaitu di Karimun, pengandara dan Sabang. Untuk mewujudkan tekhnologi ini KKP harus menguras dana sebesar 47 M untuk setiap daerah, Dana tersebut diperoleh dari APBN yang bekerja sama dengan BUMN PT. Perikanan Nusantara (Perinus) yang memenangkan tender proyek KKP ini.
KJA Ofshore ini berkontruksi HDPE dan seluruh peralatannya didatangkan lansung dari negara asalnya yaitu Norwegia. Dalam penerapannya KJA offshore ini memiliki 8 lobang, masing-masing lobang diisi 120 ribu benih kakap putih. KJA offshore ini dilengkapi dengan tekhnologi moderen dimana Lobang-lobang pada KJA ini dapat ditenggelamkan dalam menganstisipasi ombak besar serta pencurian ikan yang marak terjadi di perairan Indonesia.
Dengan diterapkan KJA Ofshore ini, KKP memprediksi mampu menghasilkan 2.400 ton ikan kakap putih pertahun, atau hampir setara dengan penghasilan kakap putih seluruh Indonesia 2.500 ton pertahun.
Note : Field Trip Mahasiswa Budidaya Perairan Fakultas Kelautan Dan Perikanan Universitas Syiah Kuala dalam kunjungan ke KJA Offshore di perairan Keunekai Sabang Aceh Indonesia pada 6-8 April 2018 lalu.
