Bungoh nyoe jep kupi di batam, insyALLAH supot nyoe jep kupi di bivak emperon atawa han ku jep kupi le si-umu masa!.
Selama empat hari terakhir saya mengikuti training crane operator di batam yang di selenggarakan oleh perusahaan tempat saya bekerja. Tadi pagi, saya pulang terbang dari hang nadim airport batam transit di kuala namu airport menunggu beberapa jam dan kembali melanjut penerbangan ke kutaraja (banda aceh).
sore ini, saya berada di bivak emperon, markasnya komunitas @kanotbu. Sudah lama saya berhajat ingin berkunjung kesini. Dari sejak saya menapakan kaki di tanoh indatu beberapa minggu yang lalu sign off dari kapal ibn. battuta di panama untuk pulang berlibur di kampung halaman. Namun hajat itu baru hari ini terlaksanakan. Alhamdulillah ka meurumpok!
langit kota banda aceh cerah, ketika pesawat boing lion air yang saya tumpangi bermanuver memutar balik arah mengudara di atas pulau aceh, suara flight attendant melalui pengeras suara public speaker memberitahukan bahwa sebentar lagi pesawat akan landing dan memberi peringatan supaya mengencangkan kembali sabuk pengaman membangunkan tidur saya yang lelap. di balik jendela, pandangan saya jauh ke bawah, lautan berombak di tiup angin di sapu cahaya mentari yang hampir tenggelam di sebalik pulau aceh menimbulkan kilauan berkerlipan, saling bekerjaran di garis pantai ulhee lee. di timur sejurus ke depan berdiri gagah tampan seonggok tanah menjulang keatas, tanah tempat berlatihnya bintara muda, gunong seulawah. Pesawat landing dengan selamat di bandara sultan iskandar muda. Saya tak sabaran ingin menuju bivak emperom.
tak seberapa jauh dari simpang dodik berseberangan jalan dengan indomaret di samping kantor bksda terdapat gang kecil. disana @fooart berdiri menyambut kedatangan saya. itu kali kedua saya bertemu dengan pelantun lagu asam kareeng ini. kalau yang pertama dia sendiri yang datang ke kampung saya di aceh barat daya. kebetulan ia ikut serta dalam memeriakan MILAD kota saya tempo hari. @homalaba @marxause dan @only.home juga hadir disana. Kita bertemu secara tidak sengaja di beujroh kupi.
Sekitar pukul lima lewat lima kali putar detik jarum, @fooart terus menuntun saya masuk menyusuri gang kecil itu. Ternyata, kau tak akan sesat jika tujuan mu adalah bivak emperon markasnya kanot bu, maka gang itu dengan otomatis menuju yang dituju. Namun jika kau sedang di uber massa dan di teriaki pencuri kebetulan berada di daerah situ, maka memilih gang ini sangat tidak di anjurkan untuk bersembunyi. Karena gang ini hanya membuntu ke bivak emperon. Dan ku pastikan kau tak akan lolos dari jeratan massa.
Tetiba di depan bivak emperom, tidak jauh dari parkiran, saya berdiri sejenak. Tunggu, saya kenapa merasa tidak asing dengan tempat ini, ini seperti saya sudah pernah berada disni. Peu neu preh lom, jak tamong fuady membuyarkan lamunan saya. Saya terus berlalu menyusuri sebuah bangunan tua yang di jadikan tempat parkir sepeda motor itu. Itu bangunan sepertinya bekas terjangan tsunami 2004 lalu.
Di sebelah bangunan itu, ada lagi sebuah bangunan berlantai dua, ternyata bangunan inilah markas utama tentara kanot bu. Wait! Yang namanya bivak itu kan penuh senjata, bedil, meriam hingga menyengat bubuk miseu? Tapi disini kau tak menemukan itu, melainkan bivak ini di penuhi seni rupa, dan penuh dengan kata-kata yang di tulis tertempel di tempok pagar BKSDA tinggi sekira dua meter lebih. Pagar ini di tumbuhi rerumputan menjalar seisi pagar. Selebihnya, seisi pekarangan penuh lukisan yang saya yakin @marxause palakunya.
Orang kedua yang saya temui disini @bookrak, ia duduk bersandar di pelataran. Saya lantas mendekat dan menyalaminya. Di bawah bangunan berlantai dua itu, disana duduk @homalaba dan seorang temannya. Sementara bercakap dengan @bookrak, bang pan @pieasant keluar dengan mata bengkak dari lantai dua, segera ia turun menyalami saya dan menyulut sebatang rokok gudang garam. eh malam bang! canda saya. Hana, teungeut that meujaga buklam, poh peut eh jawabnya!
Tidak lama, ibal tiba entah dari mana, saya lupa bertanya. Sebuah gitar bergantung di punggungnya. Kopi pun tiba, alunan gitar ibal mengalunkan lagu uleu raja timoh yang tak berpelangi di sore suam menjelang magrib itu. saya kidmat mendengarnya. Disusul kedatangan @senja.jingga menjadi penutup lantunan lagu tersebut. Takbir azan magrib menggema seisi kota banda aceh.
Bermula di steemit, saya bertemu dengan @bookrak. Saya suka baca tulisan-tulisan nya yang menggelitik. Saya adalah salah satu penikmat imajinasi-imajinasi liar dalam setiap postingannya. Saya sering bertanya dan terus berkomunikasi dengannya tentang menulis. Hingga saya tertarik untuk terus berlatih menulis. Dan jauh sebelum itu, sebelum tau steemit, saya sudah mengenal @fooart dari akun fesbuknya. Waktu itu saya tertarik dengan beberapa baju sablon bikinan kanot bu. Bertuliskan aceh, salah satunya dosis keu style fly keu gura-gura. Walau akhirnya saya hanya membeli satu. terakhir kaos itu saja berikan ke teman saya sebagai hadiah asal kroasia di kapal. baru sesampai disini, di bivak emperon saya mengetahui bahwa @homalaba lah designer yang mendesign kaos-kaos itu.
Berkunjung ke bivak emperom membuat saya sadar akan satu hal. Kebebasan mengexpresikan diri. sebagai wujudnya mereka menempel tiap inci tembok-tembok penuh dengan coretan isi fikiran. Tulisan-tulisan penuh perlawanan, kritik-kritik sosial ke-aceh-an. Lukisan-lukisan itu nyata sebagai kehidupan yang di alami rakyat aceh. Semua menempel di dinding. Salut saya sama fikiran-fikiran kreatifnya para personel @kanotbu.
Tak tepat-tepat kali jam 10 malam, telepon genggam saya memekik. Sebuah nama muncul yang saya ketahui itu adalah supir L300. Saya berpamitan dan kembali melanjutkan perjalanan pulang ke blangpidie
Saleum!
Jan laen neu piyoh lom bang.... Bek tuwoe bermalam. Heheh
InsyaALLAH pasti akan neu-pioh lom. Nyoe ka mupat alamat, siap-siap manteng "datang tak memberi kabar, pulang tak di minta antar. Galak-galak kee kirajuu..hahah
Hahahahaha.... Siaaaap!
Thank you ka troh neulangkah bak tempat kamoe...🙏
Lon pesan saboh lagu .. mabok ie ramined
Pasti akan neuriwang lom!
Get @fooart, tengkyu cit ka nusambot kedatangan lon tuan. Singoh pasti jak lom!
Saleum teuka u Nanggroe ... Saleum keu rakan2 di @kanotbu
Trimong geunaseh tgk ie. Saleum!
Na jimeukat apam bak komunitas kanotbu? Wkwkw...
@kanotbu beulangong tuha. Han ek kupikee, abeh bruh plot lam APBA.
Justru awak @kanotbu yang ek geupikee ho saja APBA njan mengalir. Hidup kanotbu, mardeka!
Mardeka!!
Mardeka!!
Mardeka!!
Mardeka!!
Hahahhahahahah
Ukeu menyo na leupah u Kutaradja bek neulingkeu beh hehe
Get tungku @miswarnjong
Akan ta saweuh lom, nyo ka mupat alamat. Datang tak di jemput pulang galak-galak droekuh!
Selamat datang kembali di tanah endatu Capt... Saya pernah berkunjung sekali dua kali kesana, mengantar anak saya @raihanafn untuk belajar menggambar pada istri @marxause, sungguh sebuah tempat yang menakjubkan, terima kasih telah menyebut akun para penghuninya, sangat layak untuk di follow, mereka termasuk orang2 yang membuat saya betah di steemit
Oiya, waaah saya baru tau bahwa istrinya @marxause juga seorang pelukis, kapan-kapan nanti saya juga bawa sigam saya belajar melukis sama belio ka @rayfa
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by ricky firdiansyah from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
@resteemator is a new bot casting votes for its followers. Follow @resteemator and vote this comment to increase your chance to be voted in the future!
Seb bereh aju komunitas @kanotbu bg @altha15🙏