Sisi Lain Dari Prostitusi Online di Aceh (Bagian 2)

in #aceh7 years ago


Source

Pada bagian edisi kemarin saya sudah membahas sedikit permasalahan, namun ternyata masih banyak persoalan-persolan yang lain. Persoalan-persoalan sekarang jauh lebih berat daripada daripada persoalan masa lalu. Kemarin saya juga menyinggung orang-orang yang tidak berpretasi tetapi mereka berkeinginan untuk pendidikan tinggi sementara kedaannya tidak memungkiankan.

Apakah semua orang yang pintar dan bodoh haruskah mendapatkan pendidikan tinggi? Rakyat Indonesia harus mendapatkan pendidikan tinggi, agar mereka menjadi pintar. Lembaga pendidikan dari awal sudah dituntut sebagai tempat pengajaran dari berbagai aspek, baik itu moral, kebangsaan, maupun aspek agama. Jadi salah, bila lembaga pendidikan itu hanya sebatas mengeluarkan ijazah sementara mereka tidak masuk kelas saat proses pendidikan.

Sistem pendidikan harus mendidik para peserta didiknya untuk menjadi orang-orang yang pintar dan berakhlak. Otak dan hati harus diisi, yang sebenarnya hal ini sudah sering menjadi pembahasan. Bahwa dunia pendidikan harus mempu membentuk pribadi yang mulia, namun kenyataannya tidak demikian.

Pengaruh pemikiran kebebasan didunia pendidikan juga menghasilkan orang-orang yang tidak berakhlak, namun disebut sebagai yang berpemikiran maju. Kita bisa melihat dunia pendidikan yang tidak memfilter para pendidik maka akan menghasilkan peserta didik yang tidak diinginkan.

Masuk Budaya Kesetaraan Gender
Aliran feminisme yang menuntut agar wanita sama seperti pria. Apakah bisa demikian? Seorang wanita ia akan menjadi seorang ibu untuk anak-anaknya kelak. Ia tidak mungkin untuk menjadi seorang pria yang harus mencari nafkah. Walaupun ada yang bisa, namun itu hanya keterpaksaan. Keterpaksaan karena pria atau tuntutan lain yang harus dia penuhi.

Karena itu tidak mungkin seorang wanita harus setara dengan pria. Wanita itu terhormat dan mulia. Karena itu kebebasan wanita untuk mendidik anaknya agar kelah menjadi pribadi yang diinginkan. Begitu juga sebaliknya, pria tidak bisa menjadi wanita. Karenanya wanita dan pria harus saling melengkapi.

Mereka para feminisme menuntut agar mereka bebas melakukan apa saja, bebas menjadi apa saja yang ia mau. Karenanya hukum Islam tidak bisa di pakai disebabkan tidak memberikan kebebasan kepada kaum wanita. Islam melarang wanita untuk untuk kelaur rumah pada malam hari tanpa ada mahramnya, Islam juga memaksa wanita untuk berjilbab, Islam juga melarang wanita menjadi pemimpin bagi pria dan masih banyak lagi hal lainnya.

Pernahkah kita melihat sisi sejarah. Sebelum kedatangan Islam wanita sangat rendah posisinya. Ini tidak hanya di barat, (anda bisa membaca sejarah kelam wanita di barat) di Jazirah Arab sendiri wanita dibunuh sejak bayi. Kedatangan Islam mengangkat derajatnya, hal ini bisa dilihat. Dalam sabda Rasulullah Muhammad Saw. Seorang anak harus berbuat baik kepada ibunya di sebut 3 dan hanya satu kali di sebut bapaknya. Artinya seorang ibu meraih emas, perak dan perunggu sekaligus. Bapaknya harus puas dengan juara harapan.

Maka para wanita tidak perlu menuntut untuk setaraan gender sebagaimana yang dimaksud barat. Karena justru akan merusak dirinya sendiri, dengan mengikuti tren kebebasan ala barat yang melepas hijabnya, dia harus berkerja agar posisinya sama dengan pria. Sehingga ia menjadi barang ekploitasi bagi kaum pria, wanita hanya di pandang pada kecantikan saja.

Para wanita juga tidak perlu hidup hidonisme yang mengharuskan dirinya memiliki segala tren yang sekarang seperti smartphone yang canggih, mak-up yang berlebihan, tas yang mahal dan sebagainya. Karena itu sebagian mereka yang bersandang dalam dunia pendidikan terkadang justru itu yang mereka kejar agar tidak disebut ketinggalan jaman.

Uang kuliah yang harusnya diabayar untuk kuliah justru habis untuk aksesoris yang ngetrend. Akhirnya kuliahnya juga terbengkalai karena mereka tidak lagi memiliki dana untuk kuliah, ini juga merupakan sebuah problematika muda-mudi saat ini.

Tidak jarang yang terlibat narkoba dan hal-hal terlarang lainnya hanya karena hawa nafsu mengikuti tren yang tidak bisa ia ikuti. Inilah perkembangan dunia, yang semakin memaksa kita untuk hidup foya-foya. Pada ujungnya hal-hal terlarang seperti prostitusi juga merelakan mereka untuk masuk didalamnya.

Maka dari itu perbanyaklah untuk mengetahui ajaran Islam yang menuntun kita kejalan yang lurus nan waras. Agar kita tidak masuk gila kedalam dunia yang fana ini. Demikian dulu untuk sementara, dilain kesempatan saya akan menyambung kembali.

Wassalam.
@amriadits

Sort:  

Manusia merupakan khalifah di permukaan bumi yang fana ini , se orang khalifah mestinya harus tau apa yang ia lakukan untuk berbagai kebajikan menurut ajaran islam yang sudah di tentukan

Buat orang yang sudah mengeyam pendidikan (pejabat )mohon perlihatlah ahklak yang baik untu generasi masa yang akan datang , jangan munafik dengan titel atau jabatan yang telah di percayakan

Untuk para pelajar , ingatlah ibu bapak mu yang membanting tulang demi menafkahimu dengan uang halal , mohon jangan kau cari yang haram , ini pesan ibu bapakmu ...

Mantap that pesan nyan.......

Singoeh lon tamah, Pejabat ngetrend....
Terima kasih bang @mrzukiib