Congratulation
Dunia luar pasti akan lebih kejam dari dunia pendidikan. Kamu keluar dengan gelar sarajana S.Pd, ini beban kalau menurut saya ketika gelar itu tidak bisa dipertanggung jawabkan kepada orang-orang yang tidak bergelar atau akan bergelar. Gelar dinilai oleh orang awam adalah kehidupan, kehidupan dalam artian setiap mahasiswa yang sudah sarjana dianggap orang yang sudah sukses, dia orang yang akan mendapatkan pekerjaan yang layak. Namun kejadian yang saya lihat, ini fenomena dan ini betul terjadi didaerah saya yang masih banyak orang-orang awam, banyak orang tua disana ingin men-sekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi , akan tetapi niat itu tidak menjadi motivasi bagi mereka.
Berbagai macam paradigma baru mulai terbentuk, salah satu pemikiran yang paling disayangkan disaat ada bahasa dari si ibu atau bapak-bapak ini sempat mengatakan bahwa pendidikan itu mahal, bahkan pendidikan itu tidak penting disaat mereka merefleksikan kehidupan mereka sehari-hari dengan kehidupan mereka yang telah lulus perguruan tinggi dengan gelar sarjananya cuma laku buat bajak sawah, (kepe kajak kuliah, kah yang jak kuliah kerja jih sama cit lage ureng yang hana jak kuliah). Ini artinya masyarkat menggap pendidikan itu telah gagal, gagal itupun ditafsirkan dengan berbagai macam kegagalan: pendikan gagal memberi lapangan pekerjaan yang layak, pendidikan gagal membentuk moral anak yang lebih baik, buktinya banyak kejahatan yang dilakukan oleh mahasiswa dan bahkan oleh siswa, ini apa cobak, siapa yang salah kalaupun kita ingin menyalahkan.
Bagi mahasiswa seharusnya bisa memberi contoh positif yang dapat membangun motivasi orang-orang yang ada di daerah ketika gelar sarjana sudah mereka dapat dan akhirnya mereka kembali ke kampung halaman, setidaknya ada hal baru yang dibawa pulang, bukan malah 100% ikut nge-bajak sawah sama kayak orang tua . Kemudian disisi lain sepertinya pihak yang paling bertanggung jawab adalah isntitusi. institusi pendidikan formal, kampus, sekolah-sekolah, dan dayah.
Saya sebagai orang yang masih status mahasiswa mungkin ikut merasakan bagaimana pendidikan formal itu hanya menkankan pada teori-teori yang tidak dibarengi dengan action, sungguh ini suatu kegagalan ilmu kalau menurut saya. Pendidikan terasa staknan seperti itu, kaku, bahkan tidak memberi peluang bebas untuk mahasiswa bisa berekspresi sebebas karya yang mereka bisa, pendidikan selalu harus mengikuti sistem, banyak keluhan dari mahasiswa contoh kecilnya bakat yg mereka punya itu tidak ikut tersalurkan, pendidikan seakan cuma berlaku bagi mereka kaum akademisi saja kan. Ya pada akhirnya, setiap tahun kampus-kampus yang ada di Aceh atau dayah ini cuma bisa melahirkan ribuan bahkan puluh ribuan pengangguran, mau bekerjapun seolah-seolah pekerjaan yang melekat di kepala cuam ada PNS, kalau tidak PNS yang lain bukan pekerjaan bagi kaum-kaum yang bergelar, ya akhirnya bersainglah kalian untuk mendapat PNS 1:1 juta umat sekali tes untuk satu kursi PNS. "Gepap"
Akhir kata: ALANGKAH LUCUNYA AKU YANG TIDAK TERTARIK SAMA PNS. Enak aku jadi Pns ,(pegawai negeri steemit)
Tulisan yang sangat menarik
Terimakasiu bg @bangjuh
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by andrikyokyo from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
You got a 2.90% upvote from @mercurybot courtesy of @andrikyokyo!