kenapa aku harus mendzalimi diriku dengan kemalasan, begitulah yg ku pikirkan. entah kenapa aku seakan-akan telah dikutuk oleh kemalasan yg sangat dahsyat. padahal, niat itu ada untuk melaksanakan. namun sekali lagi, malas telah mematahkan itu semua.
aku lelah dengan hal ini. seakan aku menjd pencundang dalam mengalahkan kemalasan diri. jadwal yg telah ku susun rapi, toh ternyata itu tak membantuku sama sekali. aku berdoa, ya Allah tolong hilangkan kemalasanku. dan esok harinya muncullah tausiyah yg kira2 seperti ini " Allah tidak akan mengubah suatu kaum, klo kaumnya sendiri tidak mau berubah",..hmmmm,...
ujian menghadapi diri sendiri lebih berat daripd harus menghadapi org lain. aku menjd bimbang dan risau. akankah malas ini akan melekat terus hingga aku tua nanti. Oh my God,..Rasanya aku ingin berteriak TUHAAAAAANNN please tolong aku, hindari aku dr kemalasan iniiiiiiiiii.
wajahku menghadap ke dalam kumpulan angka2 yang melingkar di dinding. jarum panjang merah itu tak pernah berhenti berputar. banyak waktu yg kuhabiskan dengan tidur2an dan makan.
makin lama aku malas, makin terasa berat tubuh ini. dan pada hari itu, semua yg ku anggap kutukan itu perlahan hilang, entah itu cuma kebetulan atau memang sudah ditakdirkan. saat itu aku telat datang ke sebuah pengajian (maklum lah, malas cpt2 datang),..ini pertama kalinya aku datang ke pengajian. disana ada seorang lelaki dengan pakaian koko berwarna putih. idih, gantengnya. mata ku berbinar-binar memandangnya. dia memasuki masjid, dan secara refleks aku pun ikut masuk.
Anna sudah di dalam, dia memanggil2 ku dengan berbisik2. takut mengganggu para jamaah lainnya. eh, ternyata lelaki ganteng ya aku lihat td tu seorang ustadz,...........
to be continue,.........
Author : Aridha (SG)