Aku bosan disana. dari tadi asyik menguap. sedihnya tidak bisa memandang ustadz ganteng itu. badanku jadi lemas. Anna mencokeh diriku. aku tak memberikan respon apa pun.
" Jangan murung gitu dong." aku hanya diam.
Mata ku menatap ke bawah, lalu menoleh ke arah Anna. " Gimana nggak murung. pagi2 kita bangun cuma tuk ngelihatin dia." Ujarku.
" Pagi2? Hmmm,."
" Aku galau,"
" Lebay ah,"
" Annaaaa, "
" Huh," desah Anna yg menghela nafas. "entar kita kenalan ma ustadz itu."
" Bener?"
" Bener,"
"hehehehe,.."
Pengajian pun telah selesai. semuanya pada bubar. Aku dan Anna mencoba memberanikan diri untuk bertemu dengan ustadz ganteng itu. namun, kami keduluan. ada seorang ibu-ibu dengan jilbab yang panjang yang menggunakan daster putih sedang berbicara dengannya.
" Kayaknya kita mesti nunggu nih." Ujar Anna. Aku malah menjadi kesal lihat ibu tersebut.
Kami berdiri tak jauh dari mereka. aku yang penasaran mencoba mendekati, ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan.
" Mau kemana, La?" aku tak menggubris pertanyaan Anna dan langsung mendekat. Aku tak menyangka, ustadz ganteng itu lebih ganteng jika dilihat dr dekat. Subhanallah, Mata ku tak bisa berkedip memandangnya. Tiba-tiba ustadz itu melihat ke arah diriku dan memberikan senyum menawannya.
HUP !, sebuah tangan menutup mulutku. rupanya itu tangan Anna. dia membawa ku menjauh dari ustadz ganteng.
" Iiiiihh, hampir aja." kata Anna yang membuatku agak bingung." La, kalau lihat cowok ganteng biasa aja. ini ampe mulut terbuka lebar. hampir ngiler lagi."
" Yang bener?" tanyaku yg cepat2 membuka mulut ku dr tangan Anna.
" Beneeeer, bener bener hampir malu maluin."
" Hehehehehe."
" Duh, malah ketawa."
" An, tadi dia ngelihatin aku, terus dia senyum.Iiiiii, gantengnya."
" Ya Allah, tolong selamatkan aku dari kawan ku yang aneh ini. " Gumam Anna sambil memandang ke atas.
Lalu aku merangkul tanganku ke pinggang Anna. " Yuk, kita kesana lagi."
" Oh, tidak."
Sekali lagi aku mencoba mendekati. tapi membelakangi ustadz tersebut. Yaah, nggak asyik. Telinga ku serasa melebar. aku mulai berkonsentrasi untuk mendengarkan.
" Ternyata ustadz lulusan dari sana ya." Kata ibu tersebut.
" Iya, bu. "
" ngomong-ngomong, ustadz nggak bawa istrinya ni?"
Ini pasti modus, pintar juga ibu ini bicaranya. tapi aku pingin tahu juga, kalau sudah punya istri patah deh hati aku.
" Kebetulan saya belum punya istri."
Horeeee, yes, yes. dia belum punya istri. masih ada kesempatan.
"Wah, saya rasa ustadz udah harus punya pendamping untuk memperkuat iman, bukan begitu ustadz."
" Iya, ibu benar. tap saya belum menemukan jodoh yang pas."
" Memangnya ustadz pingin jodoh yg bagaimana, mungkin saya bisa carikan."
" tak apa-apa bu, terimakasih."
" Iya, nggak apa-apa koq. kasih tahu aja."
Maksa banget sih ibu ni, kata ku dalam hati. tapi, yang ini yang paling aku mau tahu. ^_^
" Kalau yang ditanya ideal, yang pasti agamanya, bu. terus yang rajin mengaji, pinter masak dan mandiri."
Di rumah.
Anna tertawa terkekeh-kekeh sampai airmatanya keluar. dia benar-benar senang dengan pederitaan yang aku alami.
" Boro-boro rajin ngaji, ngaji aja sebulan sekali. masak? yang ada nasi satu dandang habis dimakan. mandiri? kamar sendiri aja masih berantakan."
" Anna jahat, bukannya dikasih semangat kek atau apa kek."
aku mulai nangis. " Ela nangis. cup cup cup."
" Iiiiiiiiiihhh, nangis kencang ni"
" Ya udah, tapi tapi aku nggak bs berhenti ketawa."
" Annnaaaaa,..........."
To be continue ,.....
Author : SKY GIE (AR)
Hello @aridha, upv0t3
This is a free service for new steemit users, to support them and motivate them to continue generating valuable content for the community.
<3 This is a heart, or an ice cream, you choose.
:)
R4ND0M:
7837 1036 4124 2969
7178 6458 9998 5022
8136 6097 4553 5888
6875 7626 4014 6631
Congratulations @aridha! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @aridha! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!