Demikianlah kita.
Sembunyi dibalik dinding peduli.
Memandang jauh,
Sering alpa pada sendiri.
Dibalik dinding peduli.
Terselimut rapi iri dengki.
Kesumat tak beralasan,
Datang bak kurir pengantar tepat ke alamat.
Kita yang punya hati.
Kita.
Demikianlah kita.
hana that meuphom peu neupeugah tgk...yang pasti na makna lheuh loen telaah
Hhhhahaha.. Bang @dyanbungsu hanjeut glah2 that, ube2 i deng manteng.. Hhhe
Karena mencacimaki itu lebih murah harganya dari pada menasehati.
Syeh @dennitr saya pernah baca, "kenapa jiwa manusia lebih condong kepada berita-berita keburukan, kejahatan ditimbang berita prestasi dan lainnya? Karena masih ada keburukan dalam jiwanya. Ia harus memberi makan jiwa buruknya melalui kabar2 yang buruk pula."
memang susah baca tulisan aceh ya, tapi nasehat dalam sajaknya bagus sekali.
@vinniadam hehehhee.. Susah baca bahasa aceh ya..? Intinya adalah gambaram dalam sajak itu dengan gaya bahasa berbeda 😁