DARI DESA UNTUK NEGERI :
Bagaimana angka kemiskinan bisa turun, jika sebagian besar dana desa digunakan untuk membangun hal-hal yang berbau kemewahan tanpa mementingkan hal yang mendesak terlebih dahulu. Tidak usah kita tutup-tutupi bahwa dana desa hanya habis untuk membeton jalan desa, selokan pinggir jalan. Tentu dengan laporan pertanggung jawaban yang abu-abu.
Seharusnya dana desa digunakan untuk membuat irigasi sawah. Yang ketika musim penghujan sawah jadi banjir. Yang ketika musim kemarau sawah jadi kering, tidak ada air. Dana desa juga harus digunakan untuk membuat BUMD. Agar ada sumber biaya desa yang pasti, andai suatu saat nanti dana desa ini diberhentikan pemerintah.
Selain itu harus ada role modeling yang terencana untuk tahun-tahun kedepannya. Misalnya membangun sistem koperasi (bukan koperasi yang 11-12 seperti Bank). Tetapi koperasi yang seperti diajarkan founding fathers kita dahulu, Bung Hatta. Kalau begini terus, sepuluh tahun pun uang dana desa terus mengalir takkan berdampak apa-apa. Jika dana desa tidak digunakan untuk memberi dampak langsung atau tidak langsung terhadap usaha-usaha kerakyatan.
Salah satu desa yang telah berinovasi tentang pengalokasian Dana desa tersebut ke BUMD adalah Gampong Paloh Awe, Kec. Muara Batu Aceh Utara. Dengan mendirikan pabrik tempe dan mudah-mudahan bisa menginspirasi desa-desa yang lain, dengan harapan bisa mewujudkan gampong yang mandiri dengan ekonomi kerakyatan yang terus tumbuh.
Congratulations @darmawan520! You received a personal award!
Click here to view your Board