Berdasarkan studi dan penelitian, nenek moyang ular adalah Nokturnal, predator dan pemburu dengan ciri khusus memiliki kaki belakang kecil dengan pergelangan kaki dan jari kaki. Para peneliti di Universitas Yale, Amerika Serikat, menganalisis mulai dari fosil, gen, serta anatomi dari 73 spesies ular dan kadal. Hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa ular pertama kali berevolusi di darat. Temuan ini juga memberikan kontribusi atas perdebatan lama. Kemungkinan besar spesies ini berasal dari ekosistem hutan hangat dari belahan bumi selatan sekitar 128 juta tahun yang lalu.
Ular merupakan hewan yang memiliki tubuh memanjang dan tanpa kaki, memiliki sisik yang tumpang tindih diseluruh tubuhnya. Spesies ini juga memiliki tengkorak dengan rahang yang bisa dilepas dari dudukannya sehingga dapat menelan mangsa yang jauh lebih besar dari tubuhnya. Organ dalamnya (seperti ginjal) juga tidak berdampingan seperti pada hewan lainnya di kiri dan kanan, tetapi satu jalur yaitu berada di depan yang lainnya.
Dengan mengidentifikasikan persamaan dan perbedaan antara spesies, tim ilmuwan telah membangun sebuah pohon keluarga besar yang menggambarkan karakteristik utama yang telah dimainkan sepanjang sejarah evolusi ular. Nenek moyang ular kemungkinan memiliki sepasang kaki belakang kecil dengan target mangsa hewan vertebrata bertubuh lunak dan invertebrata bertubuh relatif besar. Selama awal periode Kretasius tengah atau sekitar 128.500.000 tahun yang lalu hewan ini kemungkinan besar berasal dari superbenua Laurasia kuno.
Catatan mengenai fosil ular juga sangat sedikit karena kerangka ular biasanya kecil dan rapuh sehingga sulit terbentuk fosilisasi. Saat ini fosil yang berhasil diidentifikasi sebagai ular yang memiliki kaki belakang berasal dari zaman kretasius. Berdasarkan perbandingan, terdapat konsensus bahwa ular berasal dari keturunan kadal. Menurut para ahli fungsi kaki belakang pada fosil moyang ular tersebut adalah untuk memudahkan pegangan pada saat kawin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ular telah menduduki berbagai habitat sepanjang sejarah evolusi. Kemampuan ular dalam melakukan perjalanan dapat mencapai rentang sampai 110.000 kilometer persegi. Kemampuannya juga dapat tinggal di lingkungan yang secara tradisional mampu menghambat penyebaran hewan darat. Dalam hal keragaman, ular memiliki lebih dari 3.400 spesies hidup yang dapat ditemukan di berbagai habitat, baik tanah, air dan pohon-pohon.
Hanya sedikit saja pengetahuan mengenai bagaimana dan kapan hewan ini berevolusi, bagaimana nenek moyang asli berperilaku. Hal ini disebabkan sedikitnya temuan fosil nenek moyang ular. Sebuah hipotesis alternatif, berdasarkan morfologi, menunjukkan bahwa leluhur ular terkait dengan reptil air mosasaurus yang telah punah. Namun hal ini masih dalam perdebatan yang panjang.
Referensi
What did the first snakes look like? , May 19, 2015, by BioMed Central
http://www.isains.com/2015/05/penelitian-menunjukkan-nenek-moyang.html?m=1