KETIKA Pidie Jaya diresmikan sebagai sebuah kabupaten baru di Aceh, sebagai pecahan dari kabupaten Pidie, banyak orang berujar, bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah satu bentuk perilaku durhaka terhadap kabupaten Pidie. Tak ayal, meskipun dalam bentuk guyonan, dimanapun terdapat warga Pidie Jaya dilabelkan sebagai warga Pidie yang durhaka, meskipun labeling ini lebih kepada guyonan belaka.
Nah, kali ini ini Pidie Jaya juga mulai mendapat sebutan durhaka lagi, namun bukan karena faktor yang dulu; memisahkan diri Pidie. Melainkan karena sesuatu yang unik nan langka dilakukan oleh Pidie Jaya. Sesuatu yang unik nan langka ini bermula dari dari beberapa foto yang tersebar bebas di social media. Dimana dalam foto tersebut terlihat sebuah bangunan yang berupa tugu berlukiskan bahasa Cina dan Pidie Jaya, dan, sejumlah orang yang tak lain para pemangku kepentingan Pidie Jaya berserta beberapa etnis Cina berbaris melingkari tugu tersebut.
Pada awalnya sebahagian orang yang mencoba berpikir kritis, menyatakan itu hoax. Namun, ternyata kabar itu benar adanya. Yayasan Buddha Tsu Chi dan unsur Forkominda Pidie Jaya melaksanakan acara peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pidie Jaya. Lokasi yang di pilih yaitu perbukitan gampong Baro Kemukiman Ulee Gle Kecamatan Bandar Dua. Acara tersebut juga dihadiri oleh salah seorang ulama setempat untuk melakukan prosesi tepung tawar atau peusijuk.
Sontak saja, tak butuh waktu lama penggemar lapak maya khususnya warga Pidie Raya (Pidie dan Pidie Jaya) mulai heboh dan tiba-tiba saja semuanya menjadi pengamat dengan ragam opininya. Sebahagian dari mereka mengatakan bahwa Pemkab Pidie Jaya telah menjual agama, sebahagian yang lain berujar dengan nada yang sensitif juga, bahwa munculnya yayasan Buddha Tsu Chi di Pidie Jaya merupakan salah satu implikasi dari para warga yang memilih wakilnya (legislatif dan eksekutif) yang berijazah paket C.
Namun, menyikapi hal tersebut tentunya kita berharap agar tidak terjadi sesuatu yang mengerikan disana. Baik kengerian itu berwujud dalam bentuk penyebaran ideologi atau paham-paham terlarang, ataupun kengerian itu dalam bentuk politik Cah Ra-ueh guna menyebarkan nilai-nilai agama mereka disana. #nyanban
Selasa, 13 februari 2018 II @emsyawall
Jak butroh kalen beudeuh bek rugo meuh saket hate, semoga saja kita semua selalu dalam lindungan Allah...
Sebenarnya mereka membangun apa, sekolah ya....pasti ada maksud tersendiri mereka
Mereka membangun sekolah dengan misi kemanusiaan katanya. Cuman apakah itu sbuah kemasan saja ataukah emang benar niatnya begitu.
Kita tunggu update siaran berita terbaru bro @azharmaulana
ngeri kali tulisan abang ini
Karena sejarah telah mengajarkan, kita lengah maka kita kalah. Nyan @emisa
iya bang, mantap
Memang sungguh gak ada otak mereka yang membangun. Aceh ini negeri syariah jangan memecahkan umat.
Makanya kita harus menyikapi dengan kritis kabar tersebut @ikbalsp. Kita harus bersatu dalam membangun dan menjaga image Aceh sebagai negeri syariah.