Namanya Gampong (Baca: desa) Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar. Inilah desa yang semangat hidup warganya tak sedikitpun pudar meski bencana raksasa menerjang dan menghancurkan gampong mereka. Sebaliknya, mereka bersatu dan melahirkan inisiatif mengatasi persoalan gampongnya, pendidikan.
Hari Sabtu (10/02/2018) Kami berkunjung kesana Guna Belajar Bagaimana mendirikan Badan Usaha Milik Desa(BUMDes). Banyak hal yang kami dapat disana diantaranya tentang bagaimana mengelola sampah menjadi lembaran rupiah, pemisahan sampah kering dan sampah basah.
selain itu yang sangat menarik dari BUMDes Gampong Blang Krung adalah adanya unit Pendidikan SD IT Hafizul Ilmi yang saat ini sudah memasuki masa kegiatan 3 (tiga) tahun. Disana anak-anak belajar menghafal Quran dengan metode yanga sangat menarik yaitu dengan cara bermain.
Tak sampai disitu, desa ini juga menerbitkan peraturan desa yang mewajibkan semua anak Gampong Blang Krueng harus bersekolah dari SD hingga SMA dalam jenjang formal. Satu lagi, desa ini juga mewajibkan semua anak Blang Krueng harus bisa mengaji dan mendapatkan pendidikan agama yang baik. Pendidikan agama memang sudah menjadi tradisi kuat dalam kehidupan masyarakat Serambi Mekah ini.
Bukan main-main warga Blang Krueng dalam membangun sekolah ini. Mereka juga menerapkan Standar Pelayanan Minimal dengan membuat aturan dasar yang harus dipenuhi sekolah seperti jumlah murid per kelas harus lebih dari 30, ada buku teks, ada fasilitas belajar yang memadai dan kelengkapan sarana untuk menunjang kenyamanan anak-anak menyerap ilmu di kelasnya.
Badlisyah menjelaskan, dalam satu tahun setelah dibuka jumlah murid TK mencapai 60 orang dan SD IT menampung 67 siswa di kelas 1 dan 2. Di seluruh dusun juga dibuka tempat pengajian. “ Ada 18 tempat pengajian sebagai lembaga pendidikan non formal di seluruh dusun,” jelas Teuku Badlisyah.
Sekarang ini perangkat desa bersama warganya terus berupaya untuk membangun fasilitas pendidikan di gampongnya. “ Kami sudah memiliki empat ruang kelas dan kami terus berusaha untuk menambah ruang-ruang kelas lagi,” kata Teuku Badlisyah. Saat ini perangkat desa dan para pemuda terus berusaha bisa membangun paling tidak empat kelas lagi demi menampung anak-anak yang ingin belajar di sekolah mereka. “ Kami berharap bisa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak agar kami bisa membangun ruang kelas lagi,” ujar sang Sekretaris.
Inisiatif desa membangun sendiri fasilitas pendidikan bagi warga mereka inilah yang mengantarkan Blang Krueng menjadi Juara I Lomba Desa di Provinsi Aceh. Di tingkat nasional Blang Krueng menyabet gelar terbaik untuk BUMDesa Kategori Partisipatif karena BUMDesa-nya turut mendorong kemajuan di bidang pendidikan desanya pada pemilihan BUMDesa terbaik se-Indonesia yang digelar Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi baru-baru ini.
Bukan itu saja, Blang Krueng juga dinobatkan sebagai satu dari tujuh Desa Unggulan se-Indonesia oleh Majalah Tempo berkat kegigihan warga Gampong dan perangkat gampong mereka mengentaskan warganya menjadi warga berpendidikan. Mimpi warga Blang Krueng tak terhenti di sini, mereka bertekad bisa memiliki lembaga pendidikan SMP, SMU bahkan perguruan tinggi. Yang pasti semangat warga gampong ini, inisiatif dan kesadaran kolektif yang mereka miliki membuat Blang Krueng memang desa yang unggul dan berprestasi.
sumber: http://blangkrueng.desa.id/2017/05/04/si-jawara-desa-blang-krueng-swadaya-membangun-sekolah-sendiri/
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.scribd.com/document/344088947/New-eBook-Bumdesa-Terbaik-Indonesia-by-Berdesa-com