Semua orang berstatus sama, tidak ada yang kaya apa lagi yang miskin, semua orang membeli daging dan menyantapnya dirumah bersama keluarga tercinta. Ramadhan di Aceh masih tetap sama, menyambut bulan suci dengan tradisi, dan memenangkannya bersama "meugang". Pelaksanaan tradisi meugang secara jelas telah menunjukkan bagaimana masyarakat Aceh mengaprediasikan datangnya hari-hari besar islam. Tradisi ini secara signifikan telah mempererat relasi sosial dan kekerabatan diantara warga, sehingga secara faktual masyarakat aceh pada hari itu di sibukkan dengan berbagai kegiatan untuk meperoleh daging, memasak dan menikmatinya secara bersama sama.* item