Saatnya kembali ke dayah

in #aceh7 years ago

“SAATNYA KEMBALI KE DAYAH”
Oleh Aby Zahrul
FB_IMG_1529829110213.jpg
Sepuluh syawal adalah hari dimana sebagian besar santri di Aceh kembali ke dayah, walaupun pada kenyataannya hati mereka masih menginginkan liburan...
Namun mereka berusaha menepiskan keinginan tersebut untuk kembali ke dayah demi mempelajari ilmu agama yang benar dilingkungan yang semestinya...
Kembalilah kalian ke tempat menuntut ilmu, jalanilah dan hadapilah dengan kesabaran karena ilmu itu tidak mungkin diraih dengan tenang dan santai.
Abdullah bin Yahya bin Abi Katsir berkata: Saya mendengar bahwa Bapakku pernah berkata:

‎لا يستطاع العلم براحة الجسم.
“Ilmu itu tidak diperoleh dengan badan yang santai”.

Dan sebagian ulama juga mengatakan:

‎ما أفلح فى العلم الا من طلبه فى القلة
Tiada kebahagiaan dalam mencari ilmu kecuali mereka yg dlm kondisi serba kekurangan.

‎لا ترم علما وتترك التعب
jangan berharap mndapat ilmu jika kau tak mau susah payah.

Mencari ilmu agama atau mondok (meudagang di dayah) itu sulit. Kalau seorang santri ingin meraih kesuksesan dalam mondok, tiga komponen harus bersatu untuk menguatkan tercapainya tujuan:

  1. Oang tua atau wali santri
  2. Pengajar atau teugku seumeubeut
  3. Keinginan dari diri Santri tersebut...

Santri harus sungguh-sungguh belajar. Pengajar juga harus berusaha sebisa mungkin agar anak didiknya bisa menangkap materi pelajaran dan mengamalkannya. Orang tua juga tidak boleh diam, harus ikut mendoakan agar anaknya yang sedang mondok berhasil...
Juga janganlah orang tua menjadi faktor tidak kembalinya santri ke dayah dengan alasan yang tidak semestinya, karena hal ini bisa menimbulkan malas pada diri santri tersebut...
Akan tetapi seharusnya orang tua menjadi pendorong, penyemangat agar santri kembali ke dayah dengan kelapangan dada sehingga memudahkan santri dalam menuntut ilmu...

Alfaqir mengucapkan: مرحبا ياطالب العلم “Selamat datang wahai penuntut ilmu”

Alfaqir Zahrul Mubarrak
Wadir l Dayah MUDI Mesra Samalanga Aceh