Berdiri megah di pusat kota lhokseumawe, Provinsi Aceh, Islamic Center atau Almarkazul islami Lhokseumawe menghadirkan nuansa Timur Tengah di tanah Aceh yang subur. Berdirinya islamic Center ini membangkitkan kembali ingatan kita pada sejarah kejayaan kerajaan islam Samudra Pasai (Samudera Pase) yang tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan islam pertama di Indonesia.
Tahap pertama proyek pembangunan islamic Center ini dimulai dengan membangun mesjid agung yang stukturnya begitu besar dengan susunan kubah besarnya yang mengagumkan. Kehadiran Islamic Center ini meski belum selesai seluruhnya menghadirkan semangat baru bagi rakyat Aceh umumnya dan rakyat Lhokseumawe khususnya paska bencana kemanusiaan gempa dan Tsunami yang meluluhlanyatkkan wilayah itu bebrapa tahun lalu.
Bangunan Islamic Center ini memang belum sepenuhnya rampung, nantinya Islamic Ventee ini akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang selain Mesjid Agungnya sendiri terdiri dari gedung serba guna, gedung pustaka, Diniyah/Sekolah, Museum fan Rumoh Aceh, Mess/Wisma Tamu, kios, Taman kanak-kanak dan Taman Pengajian Al-quran (TPA) serta Rumah Imam Besar.
Proyek ini memamng begitu besar dan membutuhkan dana yang tidak sedikit wajar bila pembangunanya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebagaimana dijelaskan didalam situs resmi Islamic Center Lhokseumawe.
FASILITAS ISLAMIC CENTER LHOKSEUMAWE
Mesjid Agung, Bangunan mesjid Agung di komplek Islamic Center Lhokseumawe ini terdiri dari tiga lantai, dua lantai sebagai area sholat dengan daya tampung ± 6000 jamaah di lantai satu dan ± 3000 jamaah fi lantai dua. Ditambah dengan lantai basement.
Gedung Perpustakaan, berupa bangunan seluas 3662 m2 mampu menampung 250 orang sekaligus, sebagai referensi bagi para peneliti / intelektual dan mahasiswa.
Mess / Wisma Tamu, berupa bangunan lantai dua, dengan sepuluh kamar tidur dengan kapasitas 2 orang per kamar untuk menampung tamu dalam kegiatan dakwah.
Madrasah Diniyah, dengan fua belas ruang belajar, di tambah dua ruang laboratiorium dan satu ruang pustaka, mampu menampung 368 siswa.
Gerai (Kios), terdiri dari 20 kios makanan / kantin serta tujuh took souvenir, toko buku, ATK dan fotokopi, boutique, wartel, warnet dan lain-lain.
Museum, museum ini di bangun sebagai wadah tempat penyimpanan benda budaya yang bernilai sejarah dan seni, terdiri dari ruang pamer tetap dengan luas keseluruhan mencapai 1.112 m2.
Gedung Serbaguna, yang dapat di pergunakan sebagai ruang pertunjukan, kesenian dan olahraga dengan daya tampung mencapai 2.200 orang dan.
Rumah Imam Besar, untuk kepentingan kesejahteraan imam besar agar tugas dapat berjalan lancar.
Itulah sejarah singkat tentang mesjid Islamic Center yang megah yang berada di kota Lhokseumawe.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://bujangmasjid.blogspot.com/2012/07/islamic-center-lhokseumawe-nangroe-aceh.html