Alkisah Negeri Peureulak yang jauh sebelum datangnya Islam sudah mempunyai kontak langsung dengan pedagang-pedagang dari China, Arab, Persia, dan hindia. Mereka ini tertarik karena di bandar Peureulak merupakan pelabuhan yang bebas dan disaat itu sangat maju penjualan kayu (kayei) Peureulak kepada orang-orang luar untuk mereka buat menjadi perahu, kapal dan lainnya kebutuhan seperti perabotan alat rumah tangga. Hal tersebut telah termasyhur kemana-mana, dan kemudian akhirnya nama daerah kayei Peureulak itu berubah menjadi nama suatu negeri yaitu: “NEGERI PEUREULAK”.
Kemudian para pedagang dan pengembara sebelum zaman Islam yang datang dari China, Arab, Persia, Hindia, Italia, Portugis dan lain-lainya melalui selat Malaka dan mereka singgah di pelabuhan daerah kayei Peureulak, terus menyebut pelabuhan yang mereka singgah itu dengan “BANDAR KHALIFAH".
Jauh sebelum zaman Islam, bahkan di zaman prasejarah di sepanjang pantai sejak dari Kuala Simpang, Langsa, Peureulak, Idi, Julok, dan Simpang Ulim sepanjang yang di ketahui itu juga terdapat bukti-bukti tentang adanya manusia-manusia prasejarah seperti terdapat bukti-bukti kapur dan alat-alat kapak genggam.
Kemudian Peureulak dikatakan salah satu negeri tertua di Sumatera dan sebelum zaman Islam negeri yang terletak antara negeri salasari da Aru telah mempunyai pemerintahan sekalipun sangat sederhana. Selanjutnya dengan kedatangan Pangeran Salman dari Persia kerajaan tersebut lebih disempurnakan lagi dan telah mempunyai raja yang bergelar “MEURAH" sama dengan “ MAHARAJA" peristiwa ini terjadi pada tahun 670 M.
Para pedagang China, Arab, Persia, dan Hindia banyak diantara mereka yang telah menjadi penghuni atau penduduk di daerah-daerah dagang mereka seperti negeri Peureulak. Sehingga mereka telah bergaul bahkan telah menjadi penduduk di daerah mereka tinggal yang kemudian telah menjadi penduduk asli di daerah tersebut.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://rafiqitualang.blogspot.com/