Saat ingatan mulai lemah, yang dibutuhkan adalah seorang atau sekawanan orang yang akan mengingatkan kita kepada kelupaan kita.
Saat keinginan untuk melaksanakan kebaikan memudar maka yang kita butuhkan adalah sekelompok orang yang telah lama hidup dengan kebaikan itu. Dan yang terbaik dari mereka adalah yang menjalankannya dengan ruhnya.
Saat kita tertinggal maka yang kita butuhkan adalah seorang teman seperjalanan yang melangkah dengan irama yang sama dan dia adalah yang dengan kelembaman pasti pada keadaan baik sampai akhir jaman.
Bukan dunia ini tak tahu apa makna kebaikan. Sebagian hanya terlalu sombong seperti iblis yang mengalir dalam aliran darahnya.
Bukan dunia ini belum mendengar kebaikan hakiki. Sebagian hanya kacang- kacang mentah keraguan dalam goyangan tampah pencitraan. Mengikuti ke kanan- ke kiri, ke depan- ke belakang, bahkan rela melambung dan terjerembab bersama iramanya. Sebagian yang lain adalah kapur yang memilih untuk tetap tercelup dalam warna- warni yang diinginkannya. Sementara kebaikan hakiki itu, tetap pada tempatnya tak terpengaruh dan tak berubah.
Bukannya dunia tak tahu kemana akhirnya. Kehancuran yang dinyatakan pasti dan keharusan bagi diri. Sebagian bersiap untuk rasa sedih, kehancuran dan rasa sakitnya. Sebagian menyibukkan diri dengan usaha untuk membendung, melawan, mengatasi dengan gambaran- gambaran mimpi heroik diri. Mereka menamakan visi dengan misi. Seolah kekuatan yang hanya dalam fikiran mereka adalah segala- galanya. Lupa bahwa Pemilik dunia ini hanya perlu mengatakan “Kun” maka tak ada yang dapat mengelakkan kejadiannya.
Mungkin permohonan ampunan tak akan cukup, mungkin puji- pujian –sama seperti hujatan- hujatan setan - tak akan berpengaruh apapun, tapi tangis ketakutan yang iklash dapat memadamkan api yang membara abadi. Jika semua tak cukup dan tak akan berpengaruh apapun. Maka menyerahkan diri pada apapun ketentuan Pemilik segala kuasa adalah suatu niscaya.
Kita memang dianjurkan untuk sering bersama-sama agar semangat kita terjaga dalam semua hal. Jika kita sering menyendiri kita akan lemah, sedih, dan tidak mendapatkan energi positif dari orang lain.
Benar, hnya saja sekarang ini banyak sekali kebersamaan yang tidak menguatkan kita dalam kebaikan. Maka sebelum menemukan yg baik. Menyendiri lah yang lebih baik dan menguatkan; mungkin
Halo, apa kabar @nu-mariz? Sudah kami upvote yah..
Baik bang, Terima kasih sudah selalu bersedia mampir dan membaca tulisan saya..:)