Seorang perempuan kecil berbisik-bisik dimeja sebelah dengan suaranya yang khas, "Kenapa ayah pergi?", tanyanya kepada seorang perempuan yang diam menunduk. Sedangkan tangannya sibuk mengaduk segelas teh hangat.
Ia mengangkat kepala sambil tersenyum manis, diusapnya kepala kecil itu,"Tidak pergi, hanya jarang bersama kita. Tadi adek sudah jumpa ayah kan? Ayah hanya sibuk...", jawabnya. Kulirik ada sejumput air di ujung matanya.
Terlihat si Adek menelengkan kepalanya kearah ibunya, ada sinar tak puas di wajahnya, "Dulu ayah juga sibuk, tapi masih mau jalan-jalan sama adek. Mak juga di ajak. Sekarang kok nggak? Terus tante tadi siapa?", tanyanya dengan suara tak jelas, akibat kueh yang memenuhi mulutnya.
Aku yang duduk disamping mereka terus menguping sambil pura-pura sibuk mengetik dilaptop. Inbok ku berkedap-kedip tak ku hiraukan, ini lebih menarik dari sekedar say hello. "Sorry kawan..".
"Adek masih kecil, nanti adek ngerti kalau sudah sekolah...", jawab si Emak. Aku menelan air liur. Tiba-tiba mulutku terasa pahit. Sebagai seorang ayah, ada pukulan telak di ulu hati, membuatku sesak bernafas.
Perempuan itu terlihat muda, mungkin di sekitaran 35 tahun. Masih cantik. Jilbab hitamnya membuat kontras wajah manisnya yang terlihat muram. Sedangkan anaknya, aku rasa sekitar 5 tahun. Sinar matanya, menunjukkan ia seorang yang pintar.
"Jadi tante tadi siapa? Yang megang-megang tangan Ayah?", suara kecil itu terdengar agak keras. Aku rasa si Adek marah, karena ia merasa sudah besar. Ataupun ia sudah mulai merasakan ada yang salah dengan Ayah dan Emaknya? Entahlah, aku hanya menduga-duga.
Si Emak yang mendengar bantahan anaknya, langsung menekap mulut anaknya. "Ssst... Adek...!!", ada sinar marah dan malu di matanya. Dan di saat itulah mata kami bertemu.
Aku merasa seperti maling yang tertangkap basah mengintai mangsa. Ada rasa tak enak karena --sepertinya ia sadar, aku menguping pembicaran. Tapi yah sudahlah, semoga masalah kalian cepat selesai, bisikku diam sambil jemari mencoba menari diatas keyboard.
Kata ADIL dalam POLIGAMI dapat menjadi dua sisi: KEHANCURAN ATAU KEBAHAGIAAN
Repost status FB, 1 April 2016
You got a 4.57% upvote from @brupvoter courtesy of @sukro!