By Tabrani Yunis
No woman, no cry. No woman, no cry. Do you remember the song? Who composed and sang it? I don't remember, do you? I hope you all remember it.
" Tidak ada perempuan, tidak ada tangis". Ingat kah anda dengan lagu itu? Siapa gerangan yang menggubah dan mennyanyikannya? Saya tidak ingat, bagaimana anda? Saya harap anda semua mengingatnya."
Hmmm, I am not going to write about the song, even I use the words No Cry. I just want to write what made me surprised this morning when I read newspaper. I still read newspapers , even it is digital era where all people have been moving or migrating to the cyber world.
" Hmmm, saya tidak akan menulis tentang lagu itu, walau saya menggunakan kata-kata No Cry. Saya hanya ingin menulis apa yang membuat saya kaget atau mengharukan pagi ini ketika saya membaca surat kabar. Saya masih membaca surat kabar, walau sekarang zaman atau era digital, dimana semua orang sudah hijrah ke dunia cyber."
Do you know what made me surprised? You do not need to guess, because I will tell you. You only need to concentrate your mind. Keep your eyes opened when reading.
Tahukah anda apa yang membuat saya kaget? Anda tak perlu menebak,karena saya akan menceritakannya kepada anda. Anda hanya perlu konsentrasi pikiran anda. Jaga mata tetap terbuka ketika membaca"
May be you do not care about it, because you think it is not your problem. But, I must be care on it, because I think and fell that it is a big problem for me and for more people, especially poor people. It seems that it is not important news, because it is not published in the headlines nor in a big news, but a small news. Just look at the photo above"
" Mungkin anda tidak meperdulikannya, karena itu bukan masalah anda, tapi bagi saya harus peduli, karena saya kira dan merasakan bahwa masalah besar bagi saya dan orang lain, khususnya orang miskin. Tampaknya pula berita ini bukan berita penting karena tidak dipublikasikan di halaman depan sebagai headline, bukan pula berita besar, tetapi kecil. Lihatlah foto di atas."
You can see it. It says that, the price of Pertamax, Pertamina Dex and Dexlite increase. If you read the news, it explains us that PT.Pertamina Ltd just launched the newest prices of non-subsidized oil such as Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex and Dexlite. But Premium and bio solar are still on the same price.
Anda bisa lihat. Berita itu menyebutkan bahwa harha Pertamax, Pertamina Dex dan Dexlite Naik. Bila anda membaca berita tesebut, menjelaskan kita bahwa PT. Pertamina Persero mengeluarkan harga terbaru minyak nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite. Sedangkan premium dan biosolar masih harga lama.
So, it is not surprising right? May be not. Because we never analyze what will happen to the prices of goods or any cost living after the increase of the prices of the oil. Fortunately, out people can accept it and just give up.
" Jadi tidak mengagetkan bukan? Munhkim saja tidak, karena kita tidak pernah menganalisis apa yang akan terjadi dengan kenaikan harga-harga barang atau segala biaya hidup setelah harga minyak dinaikan. Untungnya, masyarakat kita bisa menerima dan hanya pasrah"
That is what the amazing of the way or strategy used by Pertamina and our Government now. We just accept it and buy. No need to cry. Is that right?
" itulah apa yang menakjubkan akan cata atau strategi Pertamina dan pemerintah kita sekarang. Kita hanya bisa menerima dan tetap membeli. Tak perlu menangis. Benar bukan!?"
Mau tidak mau kita tetap membeli atau diam saja di rumah.
huhuu..
Pertalite apa kabar pak?
Mungkin itu tergolong dalam Premium ya?