Kerajaan Lamuri
Kerajaan Lamuri adalah kerajaan tertua dan pertama di Aceh yang diperkirakan telah ada sejak masa Sriwijaya. Diperkirakan berdiri pada abad X Masehi. Lamuri atau Lamreh berlokasi di seputaran Krueng raya. Akibat diserang dan dikalahkan oleh pasukan dari India selatan yg sedang mencari salah seorang putrinya yg melarikan diri, maka kerajaan Lamuri memindahkan lokasi pemerintahannya ke kampung Pande di Banda Aceh sekarang. Lamuri sangat terkenal dan dikenal dalam berbagai literatur asing yang berkunjung kesana yg merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Aceh Darussalam. Sisa-sisa dari kerajaan Lamuri ini hingga sekarang masih dapat kita lihat dan saksikan berupa ratusan kuburan tua dari berbagai motif baik Islam maupun non Islam dihamparan luas Perbukitan Lamreh dalam keheningan semilir angin sepoi-sepoi kering.
Setelah berakhirnya masa kerajaan Lamuri dan berlanjut menjadi kerajaan Aceh Darussalam yg berpusat di kampung Pande, pada sisi lain di wilayah Pidie terdapat kerajaan Pedir dan di pantai Utara terdapat kerajaan Samudera Pasai serta di pantai timur ada kerajaan Peureulak yg masing-masing berdiri di atas abad X,XI, dan XII. Semua kerajaan ini pada akhirnya dipersatukan kedalam kerajaan Aceh Darussalam termasuk kerajaan Daya di pantai barat atau wilayah Lamno Aceh jaya sekarang.
Pasukan Aceh Mempertahankan Wilayah Melawan Portugis
Setelah dipersatukan kedalam kerajaan Aceh Darussalam, mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Iskandar muda pada tahun 1602-1636 M dimana luas wilayah kekuasaannya meliputi Aceh, Deli, Siak, Johor, Pahang, Bengkulu, Pariaman, Tiku, dan lain-lain.
Terjadinya perluasan wilayah kekuasaan ini adalah semata-mata untuk menghempang masuk nya kolonial asing terutama Belanda dan Portugis yang ingin menguasai wilayah tersebut untuk monopoli sumberdaya alam yang melimpah serta yang paling penting adalah mereka ingin sekaligus menyebarkan ajaran Kristen di Asia tenggara.
Bersyukurlah kita berkat adanya Sultan Iskandar muda sehingga hegemoni kapitalis asing tadi mendapat hambatan dan tantangan yg begitu besar dari Sultan dengan mengerahkan seluruh kekuatan untuk menyerang Portugis di Johor dan Malaka.
Alkisah menurut sejarah, Sultan mengerahkan ratusan kapal perang yg masing-masing kapal berisi 200 orang prajurit mengayuh lautan hingga keseberang mengepung kapal-kapal Portugis ditengah laut dan di pelabuhan-pelabuhan dan menghajar kota Malaka.
Ratusan prajurit Sultan tewas dalam beberapa kali ekspedisi penyerbuan ini ke negeri seberang demi mempertahankan wilayah Asia tenggara jgn sampai dikuasai oleh pasukan kafir asing . Inilah sekelumit kisah perjuangan masa lalu tentang Aceh dalam membela dan mempertahankan agama Allah.
Setelah meninggalnya Sultan Iskandar muda, kejayaan dan kewibawaan kerajaan Aceh semakin surut dan memudar. Dengan kehadiran Belanda ke Aceh yg ingin menguasai Aceh sepenuhnya, namun mendapat perlawanan yg cukup sengit dari rakyat. Sehingga Belanda sangat sulit sekali menguasai Aceh hingga ratusan tentaranya tewas di Aceh yaitu dari periode 1874-1945 termasuk di dalamnya peristiwa lucu yang sering terjadi di Aceh dimana keberanian orang Aceh sangat mengherankan orang-orang eropah karena hanya bermodalkan sebuah clurit atau rencong tiba-tiba ada Belanda yg tewas digorok. Demikian bencinya rakyat Aceh jika tanah airnya dijajah oleh kafir. Sering pada waktu itu terdengar sindiran untuk orang Aceh yaitu "Aceh pungo'" atau Aceh moorden.
Gejolak Militer di Aceh dan Penandatanganan MoU Helsinki
Kini setelah periode kemerdekaan selama Aceh dibawah naungan NKRI, perlawanan dan pemberontakan serta pecahnya revolusi sosial pada tahun 1946 terjadinya perang cumbok, Peristiwa DI/TII pd thn 1953, peristiwa PKI Hingga bangkitnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 1976 terus mewarnai situasi negeri Aceh. Pergolakan terus berlangsung selama periode orde baru dengan munculnya tuntutan utk dilakukan Referendum pd 1998. Korban tak bersalah terus berjatuhan pada periode ini baik akibat operasi militer maupun antar sesama orang Aceh yg saling curiga.
Akhirnya kekacauan yang terus berlangsung tersebut dan jatuhnya korban kedua belah pihak akibat pertumpahan darah yang menghiasi surat kabar dan media masa setiap hari berakhir dengan satu hentakan dari Allah SWT dengan digoncangkan nya bumi Aceh dan ditenggelamkannya ratusan ribu rakyat dgn tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 , pukul 7.55 wib. Akhirnya tersadarkan kedua belah pihak untuk merenungkan kembali mencari jalan terbaik melalui upaya perundingan. Bertempat di kota HELSINKI Finlandia di tandatanganilah satu perjanjian yg dinamakan perjanjian Helsinki pada tanggal 15 Agustus 2005.
Berdasarkan sejarah perkembangan Nanggroe Aceh sejak masa kerajaan Lamuri tadi hingga perjanjian Helsinki dapat menjadi bahan renungan dan referensi bagi kita semua bahwa betapa besarnya jasa para pemimpin kita di Aceh masa lalu dalam memberikan sumbangsihnya terhadap perkembangan agama Islam di bumi Aceh hingga saat ini masih cukup kuat membekas dan berjalan hingga sekarang. Betapa kuatnya peranan Aceh dalam pengembangan ajaran Islam di Nusantara bahkan Asia tenggara spt yg terlihat saat ini melalui mubaligh-mubaligh Aceh di masa lalu. Betapa kuatnya tuntutan dan perjuangan masyarakat Aceh sejak Indonesia merdeka hingga sekarang agar Aceh dpt menjalankan peraturan berdasarkan syari'at Islam. Mudah-mudahan Aceh dapat terus berkembang dan bertahan menjadi benteng dalam mempertahankan syariat Islam di Nusantara. Semoga Allah meridhoi. Amin.
Congratulations, you were selected for a random upvote! Follow @dafied.egie and upvote this post to increase your chance of being upvoted again!
Read more about
Rujukan mengenai tahun berdirinya Lamuri itu bisa dibaca di mana ya?
Baca di buku "Aceh sepanjang abad" karya H.Mohd.said.
Oke, terima kasih
Luar biasa sejarah Aceh 👍👍👍 mantap Bg @teukumarwan
Rangkuman sejarah Aceh yang luar biasa. Dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Saya suka, karena sejarah memang harus sering diceritakan kembali, supaya ridak tenggelam dimakan zaman. Saya tunggu cerita sejarah berikut nya.
ringkas sejarah tetap seperti diaduk aduk pikiran dan dan hati