Saya & Kota Banda Aceh

Malam ini saya tidak bisa tidur karna baru selesai bermain futsal di Hattrick Futsal ini adalah nama dari lapangan futsal tempat saya bermain

Pulang dari bermain futsal disitu saya terjebak macet karena di Banda Aceh sedang ada sebuah acara namanya Pekan Kebudayaan Aceh atau disingkat PKA, jadi semua masyarakat ataupun manusia-manusia dari berbagai daerah berkumpul disini, jadi saya harus bisa bersabar dalam menghadapi kemacetan yg sungguh luar biasa macet pada malam ini.

Cocoknya kita bilang Banda Aceh rasa Jakarta begitulah kira-kira, karena kenapa saya bilang begitu, saya sering lihat di tv-tv kota Jakarta itu macetnya luar biasa parah itu awak media-media yg mengatakan dan sayapun belum pernah melihat secara nyata apakah benar atau tidaknya kemacetan di Jakarta itu seperti yang dibilang oleh berita-berita di televisi, ohya disini saya tidak membahas mengenai kota Jakarta tetapi prioritas saya malam ini adalah menceritakan tentang pengalaman saya alami malam hari ini yaitu tidak bisa tidur (Insomnia),

Sset rem sepeda motorku berbunyi itu tandanya saya sudah sampai di tempat saya tinggal (tidak saya sebutkan) dan saya bergegas mengambil perlengkapan mandi dan handuk menuju kamar mandi karena badan saya berkeringat akibat lari-lari mengejar bola saat bermain futsal tadi, brum brum terdengar suara percikan air yg sudah terkena dibadan dan badan sayapun sudah merasakan dingin dan segar seperti baru bangun tidur dipagi hari. Hehehe

Mandi sudah selesai dan saya mencoba tidur sejenak rupanya jarum jam sudah menunjukkan pada pukul 12 malam, dan matapun tidak bisa terpejam entah karena faktor dari mandi atau karena efek dari layar hape entah apalah gak tau pokoknya saya malam ini tidak bisa tidur.

Oke men, malam sudah larut hauspun melanda, dan saya mencoba ambil kunci sepeda motor saya dan sayapun pergi kesimpang Surabaya Kota Banda Aceh karena disimpang Surabaya ini ada satu warung kopi yang bukanya 24 jam, karena apa saya memilih pergi ketempat ini, karena tempat ini tidak jauh dari tenpat tinggal saya dan disinipun kopinya terkenal enak dan pengunjungpun selalu ramai walaupun tengah malam.

Saya mencoba lihat-lihat tempat yg kosong untuk memarkirkan kereta saya dan saya cabut kunci saya cari² tempat duduk yang pas untu saya duduki, tidak sampai disini Waiter atau apalah bahasa lainnya, dan dia menanyakan saya mau pesan apa? Ohya Men, saya lupa ngasih tau warung kopinya apa! Nama warung kopi ini dibilang klasik karena nama warung ini dinamai dengan bahasa Aceh, nama warungnya ialah Dhapu Kupi warna khas dari warung ini adalah bercorak merah dan hitam.

Tukk,, pesanan sayapun sudah sampai, dan sayapun tidak sabar untuk meminumnya, saya tadi memesan sanger dingin
Srupppp kedengaran suara minuman yang saya sruput, hmmm luar biasa mantap dan berakhirlah cerita pengalaman saya malam ini*
@zainsapoetra