Pemain Aceh United (kanan) mencoba melewati hadangan pemain Semen Padang, pada Turnamen Pra-Musim Cawan Aceh.
Sebelum terjadinya dualisme di tubuh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 2012, Aceh memiliki beberapa klub besar yang bertanding di kompetisi Liga Utama Indonesia seperti Persiraja, PSSB Bireuen dan PSAP Sigli. Namun saat ini, hanya Persiraja yang tetap menonjol dan bermain di Liga 2, sedangkan dua klub lainnya PSSB Bireuen dan PSAP mulai meredup. Kedua klub ini sekarang bermain di kasta ketiga Liga Indonesia atau Liga 3.
Pada musim 2018 ini, Aceh memiliki dua klub sepak bola yang berlaga di kasta kedua Liga Indonesia atau Liga 2, yaitu Persiraja dan Aceh United FC. Meski Aceh United tergolong masih seumur jagung, namun melihat permainan dalam Turnamen Pra-Musim Cawan Aceh yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa baru-baru ini, rasanya Aceh United memiliki prospek yang cukup baik di kancah persepakbolaan tanah air.
Dalam dua laga melawan PSPS Riau dan Semen Padang pada Turnamen Cawan Aceh, Aceh United mampu menunjukkan permainan atraktif dan sukses menyapu bersih kemenangan, masing-masing menang 2-1 atas PSPS Riau dan menang 2-0 atas Semen Padang, sehingga berhasil keluar sebagai juara Cawan Aceh pada Jumat (02/03/2018) malam.
Para pemain Aceh United merayakan kesuksesan meraih juara pertama Turnamen Pra-Musim Cawan Aceh, usai mengalahkan Semen Padang 2-0.
Meski punggawa Aceh United kebanyakan adalah pemain lokal, seperti Hendra Sandi Gunawan, Syakir Sulaiman, Zulfadli, Rahmat Firdaus, Septia Hadi, Syahrizal, Reza Fahlevi, Aulia Hidayat, dan lain-lain, namun tetap bisa tampil memukau meski berhadapan dengan klub yang kenyang pengalaman di Liga Utama Indonesia seumpama Semen Padang.
Aceh United sendiri didirikan pada tahun 2010 dan sempat mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia. Namun karena dualisme liga kala itu, klub berjulukan Laskar Iskandar Muda ini sempat dibubarkan. Pada tahun 2017, Aceh United mulai bangkit lagi dan bertarung di Liga 3 hingga akhirnya promosi ke Liga 2 untuk musim 2018.
Presiden Klub Muhammad Zaini Yusuf juga memiliki optimis yang luar biasa terhadap masa depan klub ini. Ia pun memasang target untuk bisa tembus Liga Utama Indonesia (Liga 1) musim depan. Bahkan untuk memuluskan langkah tersebut ia mendatangkan pelatih asal Chile, Simon Pablo Elissetce.
Pastinya kita berharap, sepakbola Aceh bisa kembali bangkit. Di saat PSSB Bireuen dan PSAP Sigli meredup, Aceh United muncul untuk membawa harum nama Aceh di cabang olahraga sepakbola. Tentunya kita juga berharap, Aceh United bersama Persiraja yang main di Kompetisi Liga 2 musim ini bisa tampil sempurna dan mampu promosi ke Liga 1 musim depan..
Telah kami upvote.. 😏
Terimakasih @puncakbukit