Seri Acehnologi Vol.III (Makna dan Peran Bahasa Aceh)

in #acehnologi6 years ago

11-03-20-images.jpg
(Sumber : google)

Bismillaahirrahmanirraahiim..
Didalam bab yang ke 26 ini, beliau menjelaskan, tentang penggunaan bahasa Aceh di dalam kehidupan masyarakat Aceh itu sendiri. Namun kata beliau, analisa ini tidak masuk kedalam ranah tata bahasa Aceh. Selain karena bukan bidang beliau, adapun banyak tata bahasa aceh yang banyak dikaji oleh para sarjana.
Sangat lagi di sayangkan bahwa bahasa Aceh itu sendiri belum menjadi satu subjek mata pelajaran atau matakuliah yang diajarkan di sekolah maupun di perguruan tinggi. Ada suatu hal yang tidak enak dipandang oleh beliau bahwa ketika beliau melihat rapor anaknya, di situ ada satu tulisan yang paling bawah yaitu mulok (muatan lokal). Hal yang sangat di sayangkan lagi ketika Bahasa Aceh ini sendiri tidak begitu banyak peminat oleh masyarakat Aceh itu sendiri, padahal di luar Aceh, misalnya Jawa, mereka sangat memegang erat bahasa mereka, ketika orang jawa jumpa dengan orang jawa justru orang tersebut tidak berbicara dengan bahasa Nasional justru mereka berbicara dengan Bahasa Jawa tersbut.
Ketika orang Aceh tidak menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa Nasional (bahasa disaat berkomunikasi dengan sesesama orang Aceh), maka hal ini sangat di khawatirkan akan hilangnya suatu bahasa, dan bahasa Aceh ini sendiri juga sudah sangat sedikit sekali karya yang ditulis didalam bahasa Aceh. Fenomena yang kita lihat di era modern ini, bahasa Aceh ini sangat akan menjadi suatu bahasa yang tabeu (tawar) pada pemikiran orang Aceh tersebut.
Jadi marilah kita sebagai bangsa Aceh untuk menggunakan bahasa Aceh itu sebagai bahasa Nasional bagi masyarakat Aceh itu sendiri, jangan mau kalah sama Jawa atau orang-orang lainnya yang mempertahan bahasa endatu mereka.
Wassalam..