Upaya untuk merekonstruksi gagasan atau ide orang aceh selama ini belum sampai pada tahapan membangun suatu bidang keilmuan yang kokoh,ketika menjadi suatu kajian yang mendalam untuk membangun fondasi bagi filsafat aceh,tampaknya tidak ada tokoh atau intelektual dari aceh yang begitu dikenal dikalangan peminat filsafat. Filsafat aceh adanya konseptual,istilah-istilah kunci lebih banyak merupakan hasil tradisi intelektual,namun demikian bukan berarti tidak boleh diungkapkan untuk menggali gagasan-gagasan mengenai filsafat aceh,sebab kemajuan dan bertambah dari pengaruh pemikiran dari luar,terutama pada era modern,ditambah dengan kemunculan karya-karya intelektual diaceh menimbulkan bahwa pada suatu system ide yang dikembangkan dinegeri ini.
Keluasan kajian dan kedalam studi yang dilakukan oleh para filosof,mulai yang mempercaya pada tuhan hingga mengingkari adanya tuhan,menunjukkan bahwa filsafat tidak tau bukanlah milik Negara-negara yang sudahlah mapan di aceh hamper tidak disebut adanya para filosif yang mampu mendobrak suatu ruang sejarah ide-ide aceh
Ruang waktu yang ada diaceh selalu diisi oleh konflik,ditengah-tengah ruang tersebut selalu muncul para pemikir yang memiliki landasan filosofis untuk mengeluarkan aceh dari kemelut. Para pemikir yang kemudian dirujuk dan dibedah oleh para peneliti tentang aceh,pada dasarnya masyarakat aceh memiliki semangat kebertahanan dari kepungan pemikiran.Dapat dijelaskan bagaimana proses pembelajaran filsafat aceh,sampai saat ini belum ada satupun di lembaga pendidikan aceh yang menawarkan kurikulum filsafat aceh,namun banyak berkembang filsafat yang diluar aceh. Perlu difikirkan bagaimana pola pembelajaran filsafat aceh secara sistematik dan dapat dimengerti oleh setiap generasi sebagaimana dinyatakan diatas bahwa filsafat aceh belum masuk pada pendidikan formal,namun orang aceh pernah dilandaskan pada pemikiran filosofis konsep-konsep inti kehidupan orang aceh selalu memiliki makna yang sangat dalam,hanya sedikit yang saya sajikan,mohon maaf bila ada kesalahan