Acehnologi Review "SASTRA ACEH" [VolumeII:Bab19]

in #acehnologi7 years ago

Membangun Acehnologi tanpa melibatkan sastra sama saja dengan membangun rumah tanpa fondasi,maksudnya tanpa memperhatikan sastra aceh,acehnologi tidak memiliki akar yang cukup kuat dalam studi ke-aceh-an. Kajian mengenai sejarah aceh,sastra acehpun mengalami nasib yang sama yaitu ditarik pada ranah kajian sastra melayu,sehingga sastra aceh sendiri menjadi kering akan kajian sejak kesusatraan Indonesia. Sastra aceh emang jarang sekali disebutkan paling tidak hanya diambil penggalannya dari “kesusastraan etnik yang menggunakan bahasa melayu sebagai mediumnya”.

Proses ketenggalaman perhatian terhadap perkembangan sastra aceh memang mengikuti masa dan zaman,karena aceh selalu dilanda dengan perang dan konflik antara sesame orang aceh. Ketika aceh berada pada masa kegemilangan karya sastra aceh karya sastra aceh cenderung menampilkan bagaimana kemegahan dan kejayaan pemerintah kesultanan aceh,dengan kata lain,untuk kembali bagaimana wajah aceh dalam setiap lintasan sejarah,karya sastra akan menjawab sekian rasa ingin tahu kita,ketika sabudra pasai menjadi kerajaan islam terkemuka di nusantara,muncul kisahnya dalam hikayat raja pasai.uniknya karya sastra aceh selalu muncul ketika aceh sedang bergejolak,sastrawan aceh muncul didalam keadaan peperangan,bahkan respon orang aceh terhadap situasi yang diamati pada saat sang maestro hidup.

Adapun ekspresi seni sastra di aceh ditampilkan melalui berbagai media hiburan,mulai dari drama hingga tarian sebagai bentuk bahasa jiwa. Hikayat di aceh yang ditampilkan oleh Adnan PMTOH telah menghentak dunia untuk memahami bagaimana seni dan dalamnya pengaruh sastra didalam pemikiran orang aceh,sastra merupakan ekspresi kebatinan seseorang yang kemudian ditampilkan dalam bahasa-bahasa simbolik yang sangat mendalam maknanya,upaya untuk memahami karya-karya sastra tentu saja melibatkan pemahaman pada ilmu-ilmu bantu lainnya. Dalam pendalaman sastrawan,disitu ada pengalaman rohani atau batin,tidak mudah bagi generasi muda memahami karya-karya sastra,terlebih lagi bagi generasi tua yang sama sekali kering akan perhatian pada karya-karya sastra.