Assalamualaikum wr, wb. Kali ini saya akan melanjutkan review buku Acehnologi karya bapak KBA volume 2 bab 15 tentang Kosmologi Aceh.
Mempelajari kosmologi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap apa yang mempengaruhi suatu kepercayaan/keyakinan yang dianut oleh manusia, baik itu kemudian diarahkan pada aspek kefilsafatan, maupun di dalam sistem religi yang dianut oleh masyarakat tersebut.
Kosmologi adalah penjelasan tentang bagaimana manusia dan mengapa berjalan di atas bumi, dengan memahami alam, lantas menjadi pengetahuan, lalu diarahkan sebagai sebuah keyakinan, setelah itu menjadi sistem keyakinan, yang pada gilirannya memberikan arahan, hingga dia meninggalkan alam ini. Penjelasan demi penjelasan tersebut terkadang didapatkan dalam literatur para filosof, teolog, sastrawan, dan teosof. Intinya, ilmu kosmologi lebih banyak berlandaskan pada aspek-aspek metafisika atau meta-teori.
Beberapa hal yang digarisbawahi penulis dalam bab ini. Pertama, perlu kiranya dikaji ulang bagaimana sistem kosmologi Aceh. Dalam bab ini, hanya dicari akar-akar mengenai betapa penting memahami kosmologi, sebagai bagian dari fondasi metafisika studi Acehnologi. Kajian-kajian tentang kejadian alam semesta di Aceh memang sudah dilakukan oleh para ulama. Hanya saja, menjadi tugas generasi berikutnya adalah bagaimana mencari semangat kajian kosmologi pada era kekinian, dengan melihat konteks Aceh pada masa sekarang. Membawa semangat pemahaman tentang kosmologi pada abad mutakhir ini bukanlah hal yang mudah, sebab kajian science before science tersebut terkadang membawa manusia semakin jauh dari Pencipta-nya.
Kedua, bab ini juga telah memberikan satu contoh kajian dari ulama Aceh yang menjelaskan bagaimana kosmologi tersebut. Kitab ini perlu didalami oleh generasi baru di Aceh, supaya mereka memiliki dasar yang kuat untuk memahami mengapa sistem kebatinan Islam itu sangat dekat dengan harmonisasi hati. Sebagai pusat mikro-kosmos dengan alam semesta. Inilah alasan utama mengapa pada abad ke-16 dam 17 M, Aceh mampu melahirkan pemikir-pemikir ulung, karena sistem pengetahuan yang mereka wariskan didasarkan pada sistem kebatinan yang sangat kuat hubungannya antara manusia- alam- Allah.
Ketiga, dalam bab ini juga telah dikupas bagaimana keterkaitan hubungan antara kajian kosmologi dengan turunan-turunan kajian berikutnya. Di sini tampak bahwa kosmologi akan mengantarkan manusia pada kajian spirit yang membuahkan studi keyakinan, nilai, dan pengetahuan.
Cukup sekian review dari saya mengenai bab ini, masih ada bab selanjutnya yang akan saya review, semoga teman-teman semua tidak bosan membacanya, wassalamualaikum wr, wb.