Assalamualaikum, dan selamat sore para sahabat stemians.
Baiklah kali ini saya akan menceritakan suku dalam etnis minangkabau (Sumatra Barat). Dalam etnis minangkabau terdapat banyak etnis, tetapi hanya ada 4 suku yang besar dari 2 lareh (laras). Suku-suku tersebut adalah Suku Koto, Suku Piliang, Suku Bodi, dan Suku Caniago. Lareh itu dipimpin oleh dua orang Datuk yaitu lareh Koto Piliang dipimpin oleh datuk ketumaggungan dan Lareh Budi Caniago di pimpin oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang. Kedua datuk tersebut menganut sistim yang berbeda, datuk ketumanggungan menganut sistem Otokrasi dan Datuk Perpatih Nan Sebatang menganut Sistim Dekmokrasi, kedua sistim tersebut membuat beda atau mempengaruhi politik pemerintahan dan watak masyarakat minangkabau.
Kedua sistim ini menjadikan dasar lahirnya sistim yang khas di Minang, sistim ini bisa kita lihat pada masyarakat Minang dalam kehidupan sehari-hari dan disesuaikan dengan keadaan atau tergantung apa yang mau kita cari. Pemimpin di Minangkabau sangatlah lentur dan fleksibel, dan itu menggambarkan kebijakan seseorang pemimpin dan kearifannya. Dalam pernyataan adat disebutkan kandua badantiang-dantiang, tagang bajelo-jelo yang artinya ialah bahwa seseorang pemimpin itu bukanlah orang yang kaku dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya,namun pemimpin itu memiliki kearifan dan kebijaksanaan.
Orang Minangkabau menganut sistim kekerabatan Matrilineal. Matrilineal berasal dari 2 bahasa latin yaitu Mater dan Linea, Mater yang mempunyai arti Ibu dan Linea yang artinya Garis, Jadi Matrelineal itu adalah Garis Ibu yaitu semua keturanan orang Minangkabau memiliki garis keturunan dari Ibu. Orang Minang adalah satu-satunya penganut terbesar Matrilineal, prinsip-prinsip adat minangkabau tertuang dalam pernyataan adat yaitu adat basandi syarak, syarak basandi kitabbullah maksudnya adalah Adat Bersendikan Hukum, Hukum Bersendikan Al-Quran ( Adat Berlandasan Ajaran Islam ).
Orang-orang Minangkabau merupakan pewaris tradisi lama dari Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang gemar atau suka berdagang dan dinamis. Lebih dari setengah masyarakat Minangkabau berada di perantauan seperti saya misalnya yang pergi menuntut ilmu pekuliahan ke aceh (Lhokseumawe) di Universitas Malikussaleh Jurusan Antropologi.
Hanya inilah yang dapat saya tulis kalau ada kesalahan atau kekilafan dalam menulis tolong dimaklumi, karna saya masih belajar, dan terimakasih yang sudah membaca, semoga kalian semua bisa menambah pengetahuan dari tulisan saya.
Nama : Adilla Pratama
Nim : 150230011
saya tunggu tulisan berikutmu saudaraku @adilpadang
Ok , terimakasih telah membacanya kerabat
Saya suka minangkabau.
Terimakasih kerabat
Terus menulis dek 👍
Iya kak, terimakasih telah membaca tulisan saya
Udah saya follow ya kak , jangan lupa di follback
Sip
Rancak hehe @adilpadang
Terimakasih bg @andikapratama
Wahh saya jadi pingin ke padang ni .lihat artikel abg
Mantap kalau gitu @bagustrianto78 , kumpulin dulu uang banyak2 biar bisa ke padang kita, dan melihat ragam2 kebudayaannya nanti
Teruslah seperti ini kawan . Ini sangat luar biasa👏
Terimakasih teman terbaikku , dan terimakasih juga selalu menyuport saya untuk berkarya
Haha siap , bukannya kita sama sama belajar wkwk
Semangat terus👏👏
Okk , semangat 45
Luar biasa ,oh ya jangan lupa di fllbck yaaa dk
Ok bg , aman itu
Mantap dil
Mokasih bg , jan lupo di follow jo vote bg
Haahaa
LANJUT KAN BRO
Ok bro
this is a useful article 👍😊
Thank you @pranata