Baitul Asyi "rumah wakaf Aceh" adalah sebuah tempat persinggahan/penginapan bagi jamaah haji asal Aceh yang melaksanakan ibadah haji.
Tempat tersebut tetap dipergunakan oleh jamaah haji asal Aceh sampai Indonesia Merdeka. Setelah kemerdekaan RI (Aceh hilang sbg kerajaan berdaulat" asset tersebut dibekukan oleh Pemerintah Saudi.
Baru setelah adanya istilah Pemerintah Aceh (UUPA) dg lahirnya istilah Pemerintah Aceh asset tersebut dibuka kembali dan diperuntukkan untuk rakyat Aceh yg nelaksanakan rukun Islam ke 5.
Disrbabkan karena Bangunan Baitul Asyie" sudah dirobohkan karena lapuk dan tanahnya disewakan untuk bangunan hotel mewah lagi pula jamaah haji mengikuti sistim haji Nasional RI, maka pemerintah Arab Saudi melalui Baital Maal memberkan kompensasi berupa bantuan/santunan tunai bagi semua jamaah haji asal Aceh. Besarnya kompensasi senilai lebih kurang 3.000 Rial atau setara 5 Juta Rupiah per jamaah (setiap tahun 5000 jamaah atau senilai 25 Milyar Rupiah). Sungguh suatu nilai wajaf yang produktif.
Siapa yang mewakafkan Baitul Asyie?
Almukarram Habib Abdurraman bin Ahmad bin Hasyim bin Alhabsyie atau dikenal dg HABIB BUGAK adalah sang pemilik Wakaf tersebut.
Habib Bugak adalah seorang laksamana (jendral AL) warga Negara Arab yang ditugaskan syarief Mekkah ke Nangroe Peusangan dg tugas utama mendamaikan dua kelurga raja Aceh yang berseteru memperebutkan kekuasaan.
Habib Bugak menetap di Aceh sejak tahun 1790 sd 1830 dan dalam rentang waktu 40 tersebut belliau pernah kembali ke Mekkah setelah selesaikan tugas. Namun oleh raja Aceh waktu itu (Nektu Sultan Daudsyah) keturunan dari Iskandar Muda yg bergelar Badrul Munir atawa Po Taja Maloi mengirim surat kepada Syarief Mekkah agar habib Bugak ditugaskan kembali ke Aceh Darussalam. Dan permohonan Raja Aceh disetujui oleh Syarief Mekkah. Ibrat gayung bersambut Habib Bugak pun sangat senang untuk menetap di Aceh. Beliaupun mewakafkan semua hartanya yg ada di Mekkah dg ikrar untuk jamaah haji Aceh ke Baitul Mall Arab. Dan beluaupun berangkat ke Aceh dengan membawa seluruh anggota keluarga (anak dan isteri). Beliau menetap di gampong Pante Peusangan Bugak dan didesa itu pula beliau wafat.
Postingan Sangat inspiratif BG..
Mantap
terima kasih
thanks
Jadi sebenarnya habib bugak kon Asli Aceh ya? Lon pike habib geujak u mekkah geujak blo tanoh. Rupa jih tanoh drogeuh yg na di mekkah geu wakafkan segeolom geu meurantau u Aceh. Hebat that ureung Arab
Beliau seorang Laksamana (angkatan laut) dan juga ulama yg ditugaskan oleh syarief Mekkah sebagai negoisator untuk pedamaian di Aceh waktui itu.