#ArtEverywhere || Een Huis ! (Sebuah Rumah)

in #art7 years ago (edited)

Saya sangat menyukai seni, di Bumi ini seni sangatlah mudah ditemukan dimana-mana, tapi tergantung dari sisi mana setiap orang melihat. Salah satu seni yang saya sukai adalah bangunan-bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda, yang unik dan bernilai historis. Di Kota Sabang, saya sangat betah memandangi rumah-rumah, kantor, dan rumah sakit yang masih mempertahankan gaya-gaya Belanda. Inilah kecintaan saya terhadap kota di Pulau Weh ini selain pemandangan lautnya yang luar biasa.

Di kawasan Desa Ie Meule, Kota Sabang, saya terpana ketika melihat sebuah rumah dengan gaya aristektur Belanda, rumah itu memiliki halaman yang luas dan rumput yang terawat.

IMG_20180331_152800-01.jpeg

Tetapi, rumah itu tampak kosong dan tidak terurus lagi, kusen jendela tampak lapuk dan sepertinya kaca jendelanya sudah pecah, karena saya melihat gordennya bergerak seperti ditiup angin.
Saya berhenti dan mengabadikan rumah tersebut dalam bentuk foto, setelah itu, saya melihat ada penjelasan tentang rumah tersebut.

IMG_20180331_152826-01.jpeg

Ternyata adalah rumah Ulee Balang (sebutan masyarakat Aceh untuk pemimpin suatu wilayah pada zaman penjajahan Belanda), rumah tersebut adalah rumah Teuku Abbas, dibangun sekitar tahun 1910.

IMG-20180401-WA0000-01.jpeg

Rumah ini digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat penyimpanan barang dagangan dan hasil alam yang diperoleh. Ruang gudang tersebut terdapat di bawah lantai utama rumah.

Sangat disayangkan apabila salah satu peninggalan sejarah ini tidak dirawat, saya hanya melihat rumputnya saja yang sedikit terawat. Semoga pemerintah setempat dapat menjaga situs sejarah yang berusia lebih dari seabad ini agar awet dan bertahan lama.


I really like art, on Earth this art is very easy to find everywhere, but it depends on which side everyone sees. One of the art that I love is the buildings of the Dutch colonial relic, unique and historically valuable. In Sabang City, I was very much at home looking at homes, offices, and hospitals that still retain Dutch styles. This is my passion for the city on Pulau Weh in addition to its marvelous sea views.
In Ie Meule Village area, Sabang City, I was stunned when I saw a house with Dutch architectural style, the house has a large yard and manicured lawns.
But the house looked empty and untidy, the window sill looked rotten and it looked like the window had broken, because I saw the curtains moving like a breeze.
I stopped and perpetuated the house in the form of photos, after which, I saw no explanation about the house.
It turned out to be the home of Ulee Balang (the Acehnese leader of a territory during the Dutch colonial period), this was Teuku Abbas house, built around 1910.
This house is used as a residence and storage of merchandise and natural products obtained. The warehouse is located below the main floor of the house.
It is unfortunate if one of these historical relics are not treated, I just see the grass is a little well groomed. I hope that the local government can keep this historical sites over the age of a century, to be durable and long lasting.


Thanks for visiting ! 😺

IMG_20180307_232649.jpg
U5dsESoz2cpZFxwecHtLYHKguQitou3_1680x8400.jpg

Sort:  

Teduh sekaligus epik fotomu.

Seteduh langitnya yang biru,
Terimakasih bang @bookrak ..

WARNING - The message you received from @sitisahro is a CONFIRMED SCAM!
DO NOT FOLLOW any instruction and DO NOT CLICK on any link in the comment!
For more information, read this post: https://steemit.com/steemit/@arcange/phishing-site-reported-steemitservices-dot-ml
Please consider to upvote this warning if you find my work to protect you and the platform valuable. Your support is welcome!

Banyak peninggalan sejarah luput dari perhatian Pemerintah. sangat disayangkan!

Ya, begitulah..

Salam kenal kak cut thara

Salam kenal kembali..