PERTUNJUKKAN DRAMA BUAH SIMALAKAMA KARYA DR.EDWARD ZIBUA M.Pd

in #art7 years ago

IMG-20180429-WA0034.jpg
(Dokumentasi : Jeni Yuhardi)

PERTUNJUKKAN DRAMA BUAH SIMALAKAMA KARYA DR.EDWARD ZIBUA M.Pd
Pertunjukkan drama Buah Simalakama karya Dr.Edward Zibuah bercerita tentang realita sosial kehidupan masyarakat yang hidup di kota Padang panjang khususnya daerah Bukit Tui. Hidup serba kesulitan dan dilanda kemiskinan.Masyarakat hidup sebagai buruh pekerja tambang batu kapur dengan latar budaya atau keadaan sosial yang memiliki pemahaman perilaku kehidupan sosial masyarakat jauh di pinggiran kota. Drama ini berkisah tentang sebuah keluarga kecil terdiri dari Ayah ,Ibu dan Anak. Sosok Ayah di dalam naskah ia diceritakan sebagai seorang buruh tambang batu kapur yang bekerja dari kecil sampai tua . Dia bekerja demi untuk menghidupi keluarganya.Anaknya mengerti dengan kondisi orangtuanya yang selalu bekerja mati-matian demi menghidupi kehidupannya. Dia berhasil menempuh jenjang perkuliahan di salah satu perguruan tinggi ternama di kota Bogor yaitu Insitut Teknologi Bandung jurusan pertambangan. Dengan ilmu yang didapatkannya di dunia pertambangan ia menceritakan kepada Ayahnya bahwa pekerjaan penambangan bukit itu terus menerus akan membuat bukit semakin merusak kelestarian alam. Apalagi masyarakat banyak yang tinggal di kawasan bukit tersebut,takutnya akan menjadi musibah bagi kampungnya kalau terus menambang batu kapur tersebut yang berakibatkan tanah longsor. Tapi ayahnya tidak menghiraukan kata anaknya, ayahnya beranggapan bahwa dengan pekerjaan inilah mereka hidup sampai sekarang. Hingga kematian datang kepada ayahnya saat bekerja tertimbun longsor . Si anak tidak mengetahui keadaan ayahnya karna dia melanjutkan perkuliahannya tingkat akhir. Sampai anaknya tamat dan membawa ijazah balik ke kampungnya. Ia menerima kabar dari ibunya bahwa ayahanya sudah meninggal dunia karna tertimbun longsoran batu kapur yang merenggut nyawa ayahnya.
Naskah Buah Simalakama karya Edward Zibuah M.Pd dibuat pada tahun 2017. Pengarang menulis naskah ini terinspirasi oleh keadaan lingkungan tempat beliau tinggal. Melihat fenomena sosial yang terjadi di kawasan tempat tinggalnya. Bahwa penduduk disana mayoritas bekerja sebagai penambang buruh kapur di Bukit Tui. Ini mengakibatkan pengarang resah atas kelestarian alam yang kurang di jaga. Akibatnya akan merusak keekosisteman alam yang mulai tua. Krisis alam inilah yang menyebabkan masyarakat akan mendapatkan menderita. Naskah drama ini seolah-olah merupakan sindirin terhadap keadaan lingkungan alam saat ini sudah tidak terjaga lagi. Selain itu naskah drama ini memberikan banyak kritik sosial lingkungan terjadi di Indonesia saat ini. Bahkan saat ini, kritik sosial lingkungan yang ada dalam naskah drama ini sebenarnya masih cukup relevan. Jika di tinjau dari judulnya Buah Simalakama, sebenarnya mempunyai arti bahwa buah simalakama itu hanyalah kiasan saja kenyataannya tidak ada. Buah Simalakama sering dibuat kalimat perandaian pepatah lama sebagai suatu keadaan yang paling tidak mengenakkan terjadi pada seseorang. Sesuatu keadaan dimana seseorang tidak mampu membuat keputusan berdasarkan akal dan pikiran karena apapun dikerjakan akan mendapatkan resiko besar sebagai akibat dari perbuatan tersebut,sementara keadaan tersebut harus dijalani. Simalakama adalah sebutan orang Sumatera untuk buah Mahkota Dewa. Dari judulnya terlihat pengarang sebenarnya ingin menanggapi tentang keberadaan orang-orang yang ingin memajukan negrinya yang dalam naskah drama diwujudkan pada sosok anak. Anak ingin merubah nasih kampungnya lebih baik dan maju. Tapi apalah daya Ayahnya menentang perkataan anaknya demi kehidupan sosialnya. Akan terasa menyakitkan jika lingkungan tidak diperhatikan apalagi bumi kita pijak sudah tua. Padahal bumi juga harus kita jaga.
Pengarang berhasil mementaskan lakon drama Buah Simalakama dengan dukungan antusias tim produksi yang solidaritas sangat tinggi berhasil mementaskan karyanya pada hari Kamis tanggal 26 April 2018 pukul 20.00 Wib di Gedung Pertunjukkan Hoeridjah Adam.Dengan memakai tiga settingan panggung. Settingan panggung pertama dalam adegan awal cerita sebuah rumah sederhana .Setinggan panggung kedua sebuah bukit tui dan terakhir settingan panggung perkuburan. Pertunjukkan ini berhasil di pentaskan berkat solidaritas antara dosen dengan mahasiswanya. Apalagi pengarang bukan ahli di bidang teater,tapi dengan semangat berkarya ia berhasil mewujudkan karyanya . Pengarang selaku sutradara di dukung oleh asisten sutradara bernama yuli membantu pengarang untuk lebih mudah menggarap naskahnya akan di pertunjukkan. Penyajian pertunjukkan ini akan menjadi sesuatu yang spektakuler apalagi monumental. Karna pengarang sendiri bukan seorang seniman teater tapi beliau mempunyai semangat ambisi seperti orang teater. Dan ini bukanlah hal gampang bagi beliau, selaku pencipta naskah ia menjadi sutradara dan menggarap naskahnya sebagai pertunjukkan dan disajikan kepada pemain yang memiliki pengalaman di dunia teater.
Sejak layar di buka,pemusik melantunkan suara musik tradisional membuat para pemain sudah menampilkan postur dan gestur yang tragis. Sangat terasa usaha untuk memancing kesusahan. Intensitas untuk memancing kesusahan itu semakin menjadi-jadi pada adegan –adegan selanjutnya. Termasuk tokoh ayah dan ibu membicarakan kehidupannya yang semakin susah dalam perekonomian ditambah lagi anaknya kuliah di perantauan.Membuat tokoh ayah harus lebih giat lagi bekerja untuk membayar perkuliahan anaknya. Semua pemain memainkan lakon dengan dialog-dialog serius . Sehingga ada beberapa dialog yang dilontarkan sering lupa dan sering kali mengucapkan dialog berulang. Dengan memakai tata bahasa bahasa indonesia yang baik, terlihat sajian dialog dimainkan dengan peran lakon serius . Dengan sungguhan drama realis yang memiliki plot tragedi dalam kenyataan yang menyedihkan. Membuat alur mudah kali di tebak oleh kalangan orang teater.Interpretasi terhadap naskah dilakukan cukup baik oleh sutradara.Ia menghadirkan peristiwa realitas sosial masyrakat penambangan batu kapur dengan sekelumit kehidupan mereka hadirkan dengan serius dan dapat ditangkap dengan baik oleh para penonton dan ada juga monoton.
Bapak Edward sendiri selaku sutradara meminta anak teater langsung untuk memainkan naskah lakonnya. Sehingga memberikan kebebasan dalam berakting dengan menempatkan karakter diri mereka sendiri dalam permainan.Ada beberapa pemain yang kurang konsisten mendalami penjiwaan karakter pemain sehingga terkesan seperti lupa dialog . Sublimasi yang terjadi memberi kesan adanya kelonggaran-kelonggaran dalam menjiwai peran. Hal itu ditutup dengan interaksi antar pemain yang tampak tidak natural. Tentunya masih ada kekurangan dalam pertunjukkan ini. Ada sejumlah adegan / fragmen yang lost control, dialog sekali-sekali timpang. Selain itu, tampak juga beberapa pemain yang sempat kehilangan tempo permainan. Tentu hal demikian harus diperbaiki . Di tambah lagi peraturan gedung pertunjukkan tidak di hiraukan oleh penonton. Sehingga ada kenjanggalan-kejanggalan membuat para pemain tidak konsen. Dan penonton kurang menghargai pertunjukkan tersebut. Seperti penonton mengunakan cahaya blits dalam mendokumentasi pertunjukkan , juga ada mencemooh pertunjukkan. Sehingga saya sebagai pengamat pertunjukkan kurang menikmati alur pertunjukkan.
Demikianlah kritik teater terhadap pementasan “Buah Simalakama karya Dr.Edward Zibua M.pd yang baru pertama kali mementaskan naskah lakon drama tersebut yang diselenggarakan di Gedung Hoeridjah Adam pada tanggal 26 April 2018. Pertunjukkan tersebut dapatlah dianggap sebagai pertunjukkan berawal dari proses pembelajaran. Dengan modal pengalaman sutradara baru menjejaki panggung dan dengan latar belakang peyutradaaran yang perdana pula,dapatlah dikatakan sutradara telah menampilkan hasil yang terbaik selama pergulatan di panggung teater. Semua penonton memberi tepuk tangan meriah yang terdiri dari tamu undangan alias penggiat teater,penonton umum atau awam dan juga beberapa dosen penggiat teater yang turut hadir sehingga memberikan hiburan yang menyadarkan penonton lebih menjaga mata rantai kesinambungan kelestarian alam jika dirusak akan terjadi bencana.

Sort:  

Congratulations @putriarjulita! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 1 year!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!