Malam puisi

Malam Puisi

Ikatan Guru Indonesia(IGI) Lhokseumawe mengadakan acara baca puisi di kafe Platinum. Diketuai oleh Jhon Dermawan IGI Lhoseumawe aktif dalam gerakan Literasi. Pak Jhon Dermawan mengungkapkan bahwa peanugerahan puisi pada beberapa guru berprestasi dalam menulis adalah bentuk apresiasi terhadap guru dan dunia kepenulisan.
Selain itu juga ada pembacaan puisi yang dibacakan oleh anak-anak sekolah, komunitas sastra dan beberapa sastrawan kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. Pada malam Puisi itu terlihat antusias anak-anak kota Lhoseumawe yang sangat besar. Mereka memenuhi kafe Platinum demi mendengar dan menyaksikan pembacaan puisi.

Salah seorang pembaca Puisi yang bernama Resyi Azhari (@Resyiazhari) mengatakan malam puisi yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia itu hal yang sangat bagus. apalagi selama ini kita jarang sekali melihat panggung pertunjukan Sastra yang notabenenya adalah wadah anak muda menyalurkan bakat dalam bidang seni sastra. Tentu ini perlu diapresiasikan banyak orang bahkan oleh pemerintah Aceh sendiri, begitu ungkapnya.

Night poetry

Indonesian Teacher Association (IGI) Lhokseumawe held a poetry reading event at the Platinum Café. Chaired by Jhon Dermawan IGI Lhoseumawe is active in the literacy movement. Mr. Jhon Dermawan revealed that the poetry award at some of the teachers ' achievement in writing is a form of appreciation for the teacher and the writing world.
In addition, there are poetry readings read by school children, literary communities and some of Lhokseumawe and North Aceh literature. On the night of the poem it looks enthusiastic the children of the city Lhoseumawe very large. They filled the Platinum café to hear and watch poetry readings.

One of the readers of poetry named Resyi Azhari (@Resyiazhari) said the night of poetry held by the Indonesian Association of Teachers was a very good thing. Especially during this time we rarely see the stage of literary performances that Notabenenya is a container of young people channeling talent in the field of literary art. Of course, this needs to be a lot of people, even by the ACEH government itself, so he said.