Setelah beberapa hari di Jakarta, saya memutuskan untuk hijrah ke Bandung. Hanya bermodal nekat dan aksi meneror teman-teman yang berdomisili di sana, saya memutuskan pergi dan langsung pesan tiket melalui #Traveloka. Tidak lama setelah transaksi selesai, saya langsung mencetak tiket di stasiun Gambir Jakarta Pusat.
Ini adalah pengalaman pertama saya naik kereta api (yang kalau kata teman, bilangnya tuh kereta. Itutuh nggak ada apinya 😂). Ternyata naik kereta tidak terlalu sulit (tidak sesulit menunggu kepastian~). Kamu hanya perlu memasukkan kode booking yang dikirim oleh pihak Traveloka ke sebuah mesin pencetak tiket. Kemudian struk berupa tiket akan keluar. Gampang kan? Segala urusan keberangkatan saya selesaikan malam itu.
Sebagai seorang newbie saya diharuskan menahan malu dan berani tanya sana sini. Bukankah malu bertanya sesat di jalan? Esoknya sesampai di stasiun, panggilan untuk Kereta Api Agro Parahayangan jurusan Gambir-Bandung terdengar, "Maaf mbak, naik keretanya di mana ya?" tanya saya pada seorang penumpang. "Oh, naik ke atas aja mbak." usai mengucapkan terima kasih saya langsung berlari menuju eskalator. Saya sedikit heran, hari masih pukul 07.10 sedang saya berangkat pukul 07.50. Apa memang secepat ini masuk kereta?
Sesampai di atas, saya melihat keretanya berada di seberang. Kami terpisah oleh rel kereta yang lain. Saya bingung, bagaimana kesana? Masa harus melewati rel? (Sebenarnya udah niat sih, alhamdulillah masih kepikiran nanya 😂). "Mas maaf, cara buat ke seberang gimana ya?" ujar saya pada penumpang yang lain. "Oh, Mbak turun lagi ke bawah, terus naik tangga yang di sebelah kanan. Mbak turunnya dari sana tuh." ucapnya sambil menuju tangga di belakang saya. Usai mengucapkan terima kasih, saya berlari ke arah tangga karena sudah keluar panggilan terakhir untuk penumpang kereta Argo Parahayangan.
Saya langsung menuju ke arah salah satu petugas wanita, "Oh, ini Argo Parahayangan Eksekutif mbak. Berangkatnya jam 07.15. Kereta mbak belum datang." entah harus lega atau ingin tertawa, saya terdiam dan mengangguk. Lalu pergi menjauh menghindari hiruk pikuk penumpang yang lain.
Pukul 07.40 kereta yang saya tumpangi tiba. Ada beberapa gerbong dengan nomor kursi yang sama tiap gerbongnya. Alhamdulillah dengan ilmu hasil menonton film, saya bisa tiba di gerbong 6 kursi 15B. Lalu saya mulai menikmati perjalanan pertama dengan KAI menuju Bandung.
Sesampai di sana, ada salah satu teman yang berbaik hati menjemput saya di stasiun. Tak lama saya pun memulai rute pertama, Cihampelas.
Cihampelas bisa dikatakan sebagai pusat kota Bandung (semacam tempat hits) yang terkenal dengan Ciwalk (Cihampelas Walk)nya. Sebuah kombinasi antara taman rekreasi dan mall. Di sana kita bisa berjalan kaki sambil menikmati pemandangan kehijauan di bagian outdoor sambil tetap bisa nge-mall.
Tidak jauh dari Ciwalk, kita juga bisa mengunjungi Teras Cihampelas. Kalau biasanya kita jalan cuma ngelewati trotoar atau jalan setapak, di Bandung kita bisa jalan sambil menyegarkan mata dengan keindahan dekorasi, salah satunya Teras Cihampelas. Nah untuk ke sini kita harus menaiki tangga atau lift yang disediakan. Sepanjang jalan dipenuhi spot foto yang menarik, juga tempat duduk dan penjual makanan. Kreatif banget kan?
Usai mengunjungi beberapa tempat tadi, saya bersama teman langsung menuju Universitas Telkom mengunjungi teman saya yang lain. Saya akan menginap di rumahnya selama beberapa hari di Bandung.
Oh, jarak dari Cihampelas ke Dayeuhkulot (Unikom) sebenarnya tidak terlalu jauh. Hanya memakan waktu sekitar satu jam. Tapi karena macet (biasalah, kota besar) kami harus menempuh waktu sekitar 2 jam. Alhamdulillah sampai juga.
Terima kasih yang direpotkan pada hari pertama.
Keren kak, awal jangan lupa jalan pulang ya
Hatur nuhun, semoga ndak lupa jalan plg ke stasiunnya :)
Kalo nyasar hubungi 1*045 :)