DUA minggu yang lalu, saya ketemu seseorang, yang kebetulan dulunya bekerja di tempat saya bekerja sekarang ini. Tampilan orangnya biasa-biasa saja. Sedikit tak banyak bicara. Dulunya dia bekerja di bagian mekanik. Barangkali dia memilih bagian ini, dikarenakan di bagian ini tidak dibutuhkan banyak bicara.
Yang ingin saya bicarakan bukan tentang sosok orangnya, tapi tentang ucapannya beberapa hari yang lalu. "Kalau ingin mengetahui Tuhan itu kaya raya, keluarlah dari pekerjaan anda sebagai pegawai atau karyawan." Begitu katanya setelah saya mencari tahu kenapa dulu dia keluar dari sebuah perusahaan nasional yang notabene sangat besar.
Saya tertegun. Sedikit tersindir. Dan bisa jadi anda yang membaca tulisan ini pun akan tersindir. Saya kejar jawaban dia, kenapa dia menjawab seperti itu. "Ya selama anda masih jadi pegawai atau karyawan, anda tidak akan pernah tahu bahwa Tuhan itu kaya raya. Sebab sebagai pegawai atau karyawan, masuk atau tidak masuk kerja, aktif atau tidak aktif dalam bekerja, anda akan tetap punya gaji. Tuhan anda adalah perusahaan anda. Tapi kadang-kadang sekarang ini, yang bertindak sebagai Tuhan bukan lagi hanya perusahaan, tapi bos anda."
Waduh, kok pembicaraannya jadi lari ke sana? Kalau bosku berlaku sebagai Tuhan, sudah dari kemarin-kemarin saya bahas. "Tapi Bang, sebagai sales saya kan dapat insentif dari penjualan saya diluar gaji," kata saya sambil menyeruput teh hangat.
"Betul. Tapi anda hanya setengah-setengah mengetahui Tuhan itu kaya raya. Bisa jadi juga anda hanya pura-pura mengetahui. Sebab insentif atau bonus anda toh ada batasnya. Ada hitung-hitungannya. Anda tidak berhak mengatur sendiri di luar prosedur. Ingat, Tuhan anda adalah perusahaan anda, atau bos anda!"
"Jadi bagusnya?"
"Berpikirlah untuk memulai dan mempunyai usaha sendiri. Anda sendiri bosnya. Berusahalah untuk hidup anda, tidak lagi diatur oleh bos anda. Lihatlah, nanti anda akan menemukan nikmatnya bahwa Tuhan itu betul-betul kaya raya."
Saya manggut-manggut sendiri. Sedikit banyaknya saya sudah maklum dengan maksudnya. Kendala? Semua pasti mengandung kendala. Jadi pegawai atau karyawan pun tak rentan dengan kendala. Jadi berfokuslah pada jalan keluar, jangan berfokus pada kendala atau masalah, begitu kata Pak M@.
*
:
Selamat @edsoemanto! Sudah join di Steemit. Suka anda di sini.. sudah upvote yah.. *-)
Selamat malam puncak bukit. Iya nih, baru join. Masih grogi pakenya. Pengen ganti pasword susah juga. Hehe. Nah itu upvote maksudnya apa? Oya, salam kenal