Hacker Korea Utara Dilaporkan Menyerang Bursa Bitcoin di Korea Selatan. Peretas cyber dari Korea Utara dilaporkan telah menargetkan pertukaran Bitcoin di Korea Selatan sebagai pembalasan atas sanksi baru yang diberlakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap negara pertapa tersebut pada akhir Agustus 2017.
Menurut Pusat Penelitian Cyber Warfare Korea Selatan, setidaknya satu pertukaran Bitcoin ditargetkan oleh usaha hacking yang mungkin berasal dari Korea Utara.
Serangan tersebut diduga didistribusikan melalui kampanye email khusus. Jika email dibuka oleh karyawan dari bursa yang ditargetkan, malware yang terpasang akan menanamkan dirinya di jaringan komputer perusahaan. Sejauh ini, tidak ada angka pastinya mengenai jumlah bursa yang terkena serangan tersebut.
Alasan di balik serangan tersebut
Belum jelas mengapa Korea Utara akan melakukan serangan semacam itu jika memang pelaku kejahatan tersebut. Namun, ada beberapa alasan di baliknya, termasuk kemungkinan pencurian Bitcoin untuk mengumpulkan uang bagi pemerintah yang kekurangan uang.
Menurut Profesor Universitas Korea Utara Lim Jong-in, keputusan China untuk perlahan-lahan berpaling dari ekspor batubara Korea Utara menambah kesengsaraan keuangan yang terakhir, sehingga perlu mencari sumber pendapatan lainnya.
Jika negara nakal dapat menetapkan jumlah Bitcoin dan mata uang digital yang cukup besar, maka negara tersebut tidak akan bergantung pada mata uang fiat untuk membiayai programnya dan juga dapat mengabaikan sanksi baru yang diberlakukan oleh PBB.
Alasan lain yang mungkin adalah bahwa serangan tersebut bisa menjadi cara oleh negara yang dikepung untuk mengirim pesan ke saingannya, Korea Selatan, bahwa ini membuat marah dengan dukungan terakhir untuk sanksi rancangan AS.
)