ACEH sangat banyak memiliki kuliner khas dan unik tentunya, sungguh enak untuk di nikmati yaitu "Bu Prang".
Di dalam bahasa Aceh “bu” mempunyai arti nasi, dan “prang” berartj perang, jadi “Bu Prang” yaitu nasi perang.
Penamaan salah satu makanan “bu prang” yang “ulok-ulok” ini berasal dari zaman perang perlawanan bangsa Aceh terhadap Kolonial Belanda.
Ketika bangsa Aceh bertempur melawan penjajah Kolonial Belanda makanan yang satu ini wajib ada menemani bangsa Aceh berperang, mengingat nasi adalah kebutuhan pokok bangsa Aceh.
“Bu prang” atau nasi perang jika di lihat sekilas mata hampir sama dengan nasi gurih atau nasi lemak lainnya, yaitu di bungkus dengan daun pisang dan di hidangkan dengan telur, taucho, sambal, kacang panjang tumis, kareng lado (teri balado), tempe dan lauknya bisa di sesuaikan dengan selera anda seperti rendang, udang, ayam, dan bebek.
Namun, yang membedakan makanan “bu prang” dengan nasi gurih atau nasi lemak lainnya adalah proses memasaknya yang menggunakan santan kental yang telah di campur dengan rempah-rempah Aceh yang khas dan disajikan bersama daun pisang supaya mengeluarkan wangi dan orama yang khas.
“Bu prang” bisa kita jumpai di warung-warung kopi atau tempat jualan kue setiap pagi dipersimpangan-persimpangan yang ada di Aceh, setiap warung kopi sepertinya telah menjadi wajib hukumnya untuk menyediakan "bu prang", harga satu porsi “bu prang” tidak lah membuat kantong anda jebol, cukup dengan harga 6.000-8.000 rupiah anda sudah bisa menikmati makanan yang enak dan unik ini.
Congratulations @maulanarizky! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
You got a First Reply
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Halo, hai @maulanarizky! Bagus ini postingnya.. upvote yaa.. 😙
Makanan favorit di warung-warung kopi, sehingga wajar kalau cepat habis 😁👍
interesting project