Tidak mudah untuk menyajikan secangkir kopi yang nikmat, perlu keahlian dan ketekunan yang luar biasa dalam mengolah biji kopi menjadi bubuk kemudian diseduh dengan air panas. Namanya Barista, dia lah yang mengolah kopi sedemikian rupa sehingga menjadi nikmat. Soal takaran menjadi hal utama dalam proses, dari takaran biji kopi, suhu untuk memanas air yang pas hingga takaran gula.
Bagi sebagian orang dalam menikmati kopi hanya cukup secangkir kopi saja, tapi ada sebagian lagi kalau cuma kopi saja rasanya kurang lengkap, perlu adanya kacang, roti atau cemilan yang lain. Tetapi bagi saya untuk menikmati kopi saya hanya memerlukan secangkir dan rokok, kalau ada kopi tapi belum ada rokok itu rasanya seperti rasa yang dulu pernah ada, pertama enak kemudian hilang ditelan ampas. Hehe
Ini ceritanya kopi yang tega meninnggalkan roti, padahal sang roti begitu setia menuggu kopi dari dia yang pertama panas, hangat hingga dingin.
Nyan barista pu na bandeng ngon ureung sareng kupi di keude Seunuddon? Haha.... :)
Ooo meunyoe ngon ureung sareng kupi di seunuddon taloe that barista ino lah. Hahaha
Ngopi apa ngopi?
Diam diam Baeee
Luar Biasa bung Atta, Jangan lupa traktiran
Siap om mul, awal bulan kita minum sampe puas.. Hehe