Adalah negara Thailand yang selama ini mengekspor beras ke Indonesia. Seriusnya pemerintah Thailand dalam bidang pertanian tidak hanya diatas kertas dengan laporan-laporan palsu dari aparatur negara. Pemerintah melalui Komite Beras Nasional berada langsung dibawah Perdana Menteri. Komite ini ditugaskan membuat kebijakan tentang pertanian dan kesejahteraan petani. Dengan luas sawah hanya 9 juta hektar dan panen padi tiga kali dalam setahun tetapi mampu memberi makan rakyat Indonesia. Luar biasa sekali keseriusan pemerintah Thailand terhadap pertanian. Pemerintah dan petani Thailand seiring sejalan dengan program dan kebijakan terhadap pertanian, tidak ada pengalihan fungsi sawah menjadi perumahan dan pertokoan seperti di Indonesia. Disana warga tidak bisa dengan leluasa menimbun sawah dan membangun rumah hal ini akan terbentur dengan undang-undang beras tahun 1946.
Perhatian pemerintah Thailand terhadap petani juga dapat dilihat dengan kewajiban perbankan untuk memberi pinjaman lunak kepada petani. Petani yang gagal panen tetapi sangat jarang kecuali terjadinya bencana alam maka pemerintah akan memberikan ganti rugi. Didukung dengan fasilitas irigasi yang memadai praktis petani Thailand bisa dengan mudah menggarap areal sawah. Mekanisasi pertanian melalui riset perguruan tinggi juga sebagai faktor pendukung modernisasi sektor pertanian.
Dengan dukungan benih unggul dan faktor obat-obatan yang memadai sawah Thailand menghasilkan 9 ton padi perhektarnya. Kalau dijumlahkan 9 juta hektar x 9 ton maka akan diperoleh hasil sekitar 81 juta ton persekali panen dalam setahun tiga kali panen maka Thailand menghasilkan 243 juta ton padi. Itulah hasil dari sinerginitas antara petani dan pemerintah Thailand. Maka negeri Gajah Putih ini mampu mengekspor beras ke Indonesia negeri Agraris dengan profesi rakyat mayoritas petani.
Pada januari 2018 pemerintah mengimpor beras 500 ribu ton dari Thailand. Pada maret 2018 pemerintah kembali mengumumkan akan mengimpor 240 ribu ton beras dari Thailand. Hal ini dianggap wajar karena tidak produktifnya petani Indonesia dan pemerintah harus mengimpor beras untuk kebutuhan bahan pokok petani nasional. Program Nawacita pemerintah Jokowi dalam swasembada pangan gagal dicapai. Anggaran untuk sektor pertanian mencapai 103 triliun lebih tetapi hampir semua hasil pertanian diimpor. Sawah mengering, padi puso, petani gagal panen mengisi laman berita nasional. Kebutuhan pokok rakyat Indonesia harus diimpor dari Thailand, dimana kedaulatan pangan negara ini.
gagah that judul, bit omong kosong ...
Haba pemerintah han loet umpang wate jipegoet program, anggaran yg jipeuteubit angkeuh u rmh awak peugot program le jiwoe, aneh that negaranyo.