Ada banyak cerita dibalik mengejar gelar sarjana. Dan pastinya semua hasil yang akan didapat membutuhkan proses dan pengorbanan. Ada yang lama ada pula yang cepat. Semua berproses, berkorban waktu, biaya, tenaga, jarak, dan lain sebagainya. Semua dilakukan hanya untuk membahagiakan orang tua dengan menyandang gelar sarjana.
Banyak sekali judul yang bisa diangkat untuk dijadikan skripsi semua tergantung jurusan dan bidang yang di ambil. Namun, hal itu tidak terlepas dari orang-orang disekeliling kita. Pastinya kita akan membutuh informasi dari orang lain, membutuhkan bahan yang diinginkan, bahkan membutuhkan tenaga mereka. Demikian juga dengan saya. Saya adalah satu dari sekian ribu mahasiswa yang sedang menjalani proses itu. Mondar-mandir ke pasar dan mengais-ngais usus ayam ditempat pemotongan ayam untuk mencari cacing gelang yang saya inginkan adalah proses saya untuk meraih impian sarjana.
Mungkin bagi sebagian orang proses saya ini adalah hal yang menjijikkan, tetapi itu tidak masalah bagi saya. Cacing, kebanyakan orang menganggapnya hewan yang menggelikan. Orang akan ogah-ogahan mendekatinya apalagi memegangnya. Namun, saya datang ke pasar dan mencari cacing gelang pada usus ayam adalah hal yang tidak terlupakan untuk saya di kemudian hari.