Cerdas Menangkap Peluang dan Minimalisir Risiko bagi Penulis Ditengah Era Digital

in #cara2 months ago

1000381295.jpg

MENJADI pertimbangan penting dalam menangkap peluang dan minimalsir risiko bagi penulis agar tak terjerat hukum, menjadi langkah cerdas pada kebebasan ditengah era digital.

Founder Situs Target Robi Erwin Setiawan mengatakan, era digital merupakan ladang emas bagi para penulis untuk memenuhi permintaan konten-konten menarik sebagai kebutuhan sebuah perusahaan dalam rangka meningkatkan pengembangan produk melalui artikel, media sosial hingga e-book.

"Tentunya, cara cerdas menangkap peluang ini untuk berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan tertentu yang sangat membutuhkan kreativitas dari jasa penulis ditengah era digital," jelas Robi Erwin Setiawan saat dihubungi PenulisID, di Jakarta, Minggu (29/12/2024).

Menurutnya, terdapat beragam jenis tulisan yang populer dan paling dibutuhkan di era digital diantaranya seperti artikel website official, newslatter serta portal berita.

Copywriting Dongkrak Pemasaran

1000381296.jpg

Selain itu, jenis copywriting atau konten-koneten pemasaran juga sangat dibutuhkan untuk mendongkrak pemasaran dan penjualan yang memiliki kemampuan menarik perhatian audiens ditengah era digital.

Salah satunya melalui konten digital pada media sosial dengan membuat caption-caption menarik dan narasi yang lebih kreatif.

"Tak hanya itu, peluang menarik lainnya ditengah era digital juga bisa diterapkan melalui produksi e-book atau biasa disebut buku digital," tambah Robi Erwin Setiawan.

Bagi penulis peluang ini sangat berpotensi menghasilkan cuan ditengah era digital, karena memproduksi e-book juga terbukti mampu meningkatkan pemasaran serta bisa disulap menjadi platform yang sangat edukatif bagi setiap pembacanya.

Menulis untuk Kebutuhan Perusahaan

1000381293.jpg

Robi Erwin Setiawan juga menjelaskan peluang emas lain ditengah era digital juga bisa memanfaatkan ghostwriting atau menulis untuk kebutuhan sebuah perusahaan tanpa mencantumkan nama penulisnya sendiri.

"Langkah ini bisa diterapkan melalui sejumlah platform untuk memperoleh klien seperti marketplace freelance," ujar Robi Erwin Setiawan.

Selanjutnya, menggunakan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan keahlian dan jangkauan.

Menurutnya, cara ini bertujuan untuk menunjukkan konsistensi bagi penulis melalui blog maupun media sosial di era digital seperti sekarang ini.

"Meskipun banyak peluang, perbanyak ikut pelatihan online juga bisa meningkatkan kwalitas personal branding. Menangkap peluang bisa juga dilakukan melalui cara monetisasi blog seperti iklan, afiliasi, sponsorship untuk menghasilkan uang dari karya tulis itu sendiri," jelas Robi Erwin Setiawan.

Minimalisir Risiko Jeratan Hukum

1000381297.jpg

Dalam kesempatan itu, Robi Erwin Setiawan juga menjelaskan tentang bagaimana cara meminimalisir risiko bagi seorang penulis dari jeratan hukum ditengah era digital juga menjadi pertimbangan penting dalam penulisan.

Ia menambahkan, meskipun peluang penulis sangat menjanjikan dan menghasilkan banyak uang di era digital, namun belajar memahami dasar hukum juga tak kalah penting.

"Apalagi dasar hukum seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sangat rentan menjerat bagi penulis yang lebih fokus pada media sosial," kata Robi Erwin Setiawan.

Pasalnya, masih dikatakan Robi Erwin Setiawan, aturan ini dirancang untuk mengatur penggunaan teknologi informasi dan transaksi elektronik.

"Aturan ini terdiri dari beberapa hal yaitu hak dan kewajiban pengguna internet, perlindungan data pribadi, tindakan pidana terkait penyalahgunaan teknologi informasi, serta tata cara penyelesaian sengketa elektronik," tambahnya.

Melalui Undang-Undang ITE juga mengatur terkait informasi elektronik, pencemaran nama baik, dan penyebaran berita palsu.

Hindari Implikasi Hukum

1000381298.jpg

Ia juga menambahkan, terkait pentingnya minimalisir risiko salah satunya untuk menghindari implikasi hukum yang dapat dihadapi oleh penulis digital, baik di blog pribadi maupun platform lainnya.

"Sebagai penulis, manfaatkan sumber terpercaya seperti referensi dari jurnal ilmiah, situs berita resmi hingga laporan pemerintah resmi," ujar Robi Erwin Setiawan.

Selain itu, penulis wajib melakukan verifikasi informasi serta hindari penyebaran hoaks melalui pemeriksaan keakuratan data sebelum dipublikasikan.

Referensi Sumber Informasi

1000381295.jpg

Kemudian selalu cantumkan referensi sumber informasi dan hindari tulisan yang mengandung unsur fitnah dan menghina.

Selanjutnya, gunakan bahasa yang mudah dipahami atau lebih netral. Hindari kalimat atau kata-kata yang bersifat menyarang pihak lain.

"Selain itu, jangan pernah mencampur adukan dengan opini pribadi yang bersifat merugikan orang lain namun tetap fokus pada fakta," tambah Robi Erwin Setiawan.

Sebelum dipublikasikan, menurut Robi Erwin Setiawan, pastikan tidak ada kata-kata yang perpotensi melanggar hukum.

"Hindari plagiarisme dengan menulis ulang informasi dengan gaya sendiri serta manfaatkan gambar, video atau materi lain yang memiliki lisensi atau domain publik," jelas Robi Erwin Setiawan.

Lebih Memahami Audiens

Selain itu, Robi Erwin Setiawan menambahkan, terkait meminimalsir risiko juga tidak lepas dari etika menulis ditengah era digital. Misalnya, lebih memahami audiens serta menghindari konten yang dapat menimpulkan kontroversi negatif.

"Dalam menulis tetap bersikap transparan, apabila terdapat tulisan berbayar cantumkan pemberitahuan yang jelas," ujar Robi Erwin Setiawan.

Langkah berikutnya yaitu meningkatkan kredibilitas tulisan dengan cek fakta dengan memanfaatkan layanan pengecekan sebelum mempublikasikan.

Mengenal Peraturan dan Hukum

Merujuk cara menulis secara aman agar tidak terjerat hukum, dikatakan Robi Erwin Setiawan, sebaiknya kenali peraturan dan hukum yang berlaku dan fokus pada pasal terkait pencemaran nama baik, penghinaan serta penyebaran informasi palsu.

Selanjutnya, tambahkan disclaimer atau berikan penjelasan apabila tulisan berupa opini atau edukasi dengan tidak dimaksudkan untuk menyerang atau merugikan pihak tertentu.

"Terakhir mengetahui kapan harus berhenti, apabila merasa ragu lebih baik tidak menulis topik yang dianggap terlalu berisiko tanpa riset lebih dalam," pungkas Robi Erwin Setiawan.

"Karya ini dibuat untuk Lomba Menulis Blog dalam rangka 1st Anniversary MenulisID"

Sort:  

Halo bang Sugeng @menulisaja terimakasih sudah berpartisipasi dalam kontes ini. Kalau misal ada pertanyaan tentang Hive dan peakd,jangan sungkan2 untuk PC @macchiata 😊/ka cemy yaa

@macchiata baik kak, doain semoga bermanfaat ya

Oke Kak, tank ya

Congratulations @menulisaja! You have completed the following achievement on the Hive blockchain And have been rewarded with New badge(s)

You received more than 100 upvotes.
Your next target is to reach 200 upvotes.

You can view your badges on your board and compare yourself to others in the Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Check out our last posts:

Hive Power Up Day - January 1st 2025
The Hive Gamification Proposal - Renewal

Thank you

You're a true champion @menulisaja! Keep striving for greatness and you'll reach your Hive goals in no time.

thanks for the support!