Ada sesosok Syetan yang mengidap bakat iseng agak parah. Malam itu ia nekad berpura-pura menjadi tuhan, lalu mendatangi Gubernur Aceh dan Anggota DPRA; lantas ia mengeluarkan suara dengan intonasi menggema seakan-akan sedang berfirman:
“Wahaaaaaaaiiiii Saudara Gubernur dan Anggota DPRAaaaaaaa…. Pada Tahun-Tahun-Anggaran yang lalu kalian telah mengongkosi semua kegiatan keagamaan di Nanggroe ini. Sekarang kalian menghambat pengesahan RAPBA, sehingga terhentilah semua aktivitas pemantauan dan penegakan syariat berdasarkan perintah-perintah-Ku. Maka segeralah lakukan pengesahan APBA agar agama-Ku hidup kembali di Nanggroe iniiiiiii….”
Malam itu juga, dengan muka pucat dan tubuh gemetar, Gubernur dan Anggota DPRA duduk bersidang membahas anggaran. Esok pagi, menjelang Subuh, palu pun diketuk—Anggaran Pendapatan Belanja Aceh resmi disahkan.
Pagi i, membaca berita tersebut dari surat kabar, seluruh rakyat Aceh serentak mengucapkan, “Alhamdulillah….” Namun beberapa warga yang mengetahui rahasia kedatangan Syetan ke Gedung Dewan dan Kantor Gubernur, saling berbisik antarsesama:
“Gubernur dan Anggota Dewan hanya takut pada Syetan yang berpura-pura menjadi tuhan. Sedangkan kepada Tuhan Yang Sesungguhnya, mereka tidak takut.”