AKU INGIN DIANGAP MUDA
-CerpenAbd-
Dizaman sekarang teknologi mulai menjalar keseluruh pelosok perkampung. Tak terkecuali kampung halamanku yang lumayan terpencil, di bagian tengah Provinsi Aceh tepatnya di Kabupaten Gayo lues. Maraknya teknologi yang kini telah melalaikan generasi muda.
Umurku bisa dibilang sudah masuk dalam golongan dewasa. 24 tahun merupakan umur yang begitu mapan dalam berkerja dan berusaha untuk masa depan. Yang gemilang tentunya. Tak dipungkiri, sadar atau tidak Aku merasa waktu itu begitu cepat, atau tuntutan zaman yang begitu pesat dalam persaingan, atau aku hanya diam tak tau berbuat apa.
Tiga tahun berlalu, dimana saat itu aku memilih untuk tinggal di wilayah perkotaan. Awalnya aku masih bisa bertahan dengan serba manual. Tapi lambat laun dan sering sering dengan jumpanya teman baru dan suasana baru, mau tak mau Aku pun terpengaruh dengan namanya serba teknologi.
Ingin rasanya kembali ke masa alami. Masa tradisional dengan solidaritas tinggi antar sesama, budaya saling tolong menolong dalam hal apa pun. Tapi semua kini hanya tinggal kenangan dan sudah mulai pudar. Bagaikan batu yang hancur hingga menjadi debu ditiup angin. Angin inilah perubahan zaman, ya seperti teknologi.
Ada juga yang tak mau lepas dari teknologi, ya kalau teknologi digunakan untuk kebaikan dan bisa berpenghasilan, ya boleh-boleh saja, ya kan. Yang jangan yang merugikan itu.
Opss.. kok malah membahas teknologi.. kembali ke pembahasan awal.
Umur ku sih belum dikatakan tua, tapi karena banyaknya diam ditempat seolah-olah aku tua karena termakan waktu. Tapi sejujurnya aku belum merasa puas dengan semua yang telah aku jalani. Tidak puas dengan kualitas yang Aku miliki sekarang. Walaupun sebagian orang mengatakan Aku punya potensi ini dan itu. Padahal Aku sendiri terkadan gak paham dengan diriku sendiri.
“Kualitas diri di ukur dengan sebuah Ukiran yang kita buat sendiri. Menentukan pilihan merupakan hak setiap orang itu sendiri. Komitmen itu Aku buat setahun yang lalu. Disaat kondisi mulai tak tau arah dan selalu Tanya kapan selesai kuliah, wisuda, kapan nikah, dan kapan yang lain. Begitu nasib kalau belum punya kualitas diri yang belum bisa dijelaskan dengan kata-kata. “Rasanya ingin lari dari kenyataan”. Pikirku dalam menyikapi pertanya tentang “Kapan” itu.
Berbicara tentang waktu, memang sulit bagiku untuk bisa memanfaatkan waktu. Bukan karena waktunya yang terlalu cepat tapi Aku yang lambat mengikuti waktu. Kerena sering aku belum meresa puas menikmati waktu, lebih lagi waktu muda, waktu kecil dulu. Tapi bukan masa kecil suram ya… hehehe.
Ketidakpuasan itu terjadi saat tak ada yang peduli padaku (mungkin gak mau bergaul). hari-hari berlalu begitu saja tanpa ada yang mesti dipertanyakan lagi, semua harapan seperti sebuah hayalan. Ditambah lagi masalah yang kian hari makin memberatkan. Tekanan yang semakin tinggi seperti tak ada lagi ruang untuk menghembuskan udara kelegaaan. Kurangnya dukungan itu menjadi kendala terhentinya perjalanan menuju punjak kesuksesan.
Dukungan orang tua dan keluarga itulah yang ku harapan. Tapi kenyataannya sering kali gak tercapai. Ingin itu gak dikasih. Ingin ini gak di kasih. Hingga saat ini Aku gak mau mintanya lagi, karena udah pasti gak di kasih. Aku ingin menjadi diriku sendiri, ingin muda dan berpenghasilan sendiri. Karena sukses itu dimulai dari susah terlebih dahulu.
Kalau memang kita yakin dan mau mencoba, insya Allah akan ada hasilnya. Yang jangan, hanya diam meratapi umur yang terus bertambah dan menua. Tapi yang pastinya Aku belum dikatakan Tua. Dan masih ingin dianggap muda. Karena saat muda berkarya pastinya di hari tua bahagia. “siapa yang menanam pohon, maka dia juga yang akan memetik buahnya”. Tapi gak semua pohon itu berbuah. Jadi pilih juga pohon yang bisa berbuah.
Buah kesuksesan itu dimulai dari diri sendiri. Kalau gak da niat untuk sukses dan mau berusaha gak mungkin bisa suskses mendadak. “karena sukses itu bukanlah orang yang pertama melakukan tapi orang yang sering melakukan”. Gagal lagi, coba lagi. Begitu.
Tetapi Aku juga menyadari bahwa nanti juga Muda akan berubah menjadi tua. Dan berakhir meninggalkan dunia ini. Jadi syukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita dan manfaatkan waktu dan pontensi yang kita miliki.
Di umur yang masih mudalah kita harus mengali potensi diri, bukan bermalas-malasan dengan menyia-yiakan waktu. Biarkan orang berkata terhadap kita. Tapi kita tetap berkarya dengan potensi yang kita miliki. “Muda bekarya, Tua kaya raya. Itulah sebab nya Aku Ingin dianggap Muda. Ingin Berkarya. Kalau dianggap tua, sekarang aku belum punya apa-apa.
Sekian dan terima kasih udah baca.
By: cerpenAbd
Congratulations @abdmutalip! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard!
Participate in the SteemitBoard World Cup Contest!
Collect World Cup badges and win free SBD
Support the Gold Sponsors of the contest: @good-karma and @lukestokes
Congratulations @abdmutalip! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @abdmutalip! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!