Lesehan Ikan Bakar

in #cilacap2 days ago (edited)

IMG20241225181652.jpg

Setelah menikmati deburan ombak dan pasir pantai teluk penyu cilacap di sore hari, akhirnya untuk makan siang sekaligus makan sore ke tempat makan terdekat di area situ. Yaitu Lesehan Ikan bakar yayat. Ini linknya : https://maps.app.goo.gl/qQJ34iZxBEd53ZeS7

IMG20241225165532.jpg

Ya, yang penting bisa buat mengganjal perut. Karena dari sisi testimoni, bagi kami selaku pelanggan ada pengalaman yang bisa sebagai catatan bagi sobat hiver semua.

IMG20241225165522.jpg

Sore itu, pesan 1/4 porsi udang kering tepung, dan 1/4 udang asam manis. Dan memang yang tersaji seperti di foto itu 1/4 porsi. Karena baru kemarin juga ke pantai jetis pesan 1/2 porsi (kg) memang lebih banyak. Bahkan ada yg kita bawa pulang juga. Di jetis udang setengah kilo ada yang seharga 50 ribu, 55 ribu dan 60 ribu.

IMG20241225162105.jpg

Oke kembali ke laptop, Tapi begitu selesai tertagih semuanya hampir 300 ribun lebih. Begitu kita klarisikasi, ternyata nasi misalnya dihitung 5 porsi padahal kita 4 orang. walau kita tidak pesan ikan bakar, katanya sudah dimasakin ikan bakar. Aneh banget.

IMG20241225162102.jpg

Oke akhirnya kita terima karena ikan bakarnya bisa dibungkus walau awalnya tidak pesan. Lebih aneh lagi, udang yang kita pesan seperempat porsi, dan memang yang tersaji seukuran seperempat porsi (karena kita pesannya segitu), tetapi awalnya ditagih setengah porsi seharga 120 ribu di kalikan dua karena ada kering tepung dan asam manis. Kan? . (Padahal di pantai jetis harganya setengah itu saja 60 ribu, udah enak banget rasanya, anak isyri sepakat rasa enak yang di jetis - resto Wiwik 1).

IMG20241225162058.jpg

Dan, bahkan karyawanya sudah juga mengklarifikasi memang pesannya masing² seperempat (Kami apresiasi kejujuranya). Walau harus kena somprot dari bosnya, dengan bentakan yang klaim menimbang adalah bosnya, setengah kilo. (Sepakat jika semua setengah kilo, tapi kalo setengah kilo kali dua, ?). Aneh kan?

Tidak pesan ikan bakar, katanya sudah di masakin. Pesan 1/4 porsi tapi di klaim di masakin 1/2 kilo seharga 120 ribu. (oke kalau setengah kilo, itu seperempat kering tepung dan selerempat asam manis) Setelah berdebat akhirnya harganya jadi di drop menjadi harga seperempat porsi (yang masih tetap lebih mahal, karena jika di jetis dengan harga setengah 60 ribu, berarti 30rb jika seperempat). Saya kira, jika ini terjadi ke banyak konsumen bisa jadi membuat kunjungan pertama menjadi kunjungan terakhir. Tapi ini opini pribadi saja, tidak bermaksud mendeskriditkan. Sobat semuanya dapat memberi testimoni sendiri.

Karena baru kemarin anaku makan udang dari jetis, ketika makan udang disini katanya lebih enak yang jetis kemarin. saya dan istri juga sepakat. tapi nasi sudah jadi bubur, jadi ya sudahlah dinikmati.

Ya, jika dengan pelayanan model seperti ini tentu dapat dimungkinkan membuat kunjungan bisa saja berkurang semakun hari karena jera. karena misalnya kami, jujur, agak kecewa.

Tapi, ini tentu saja hanya opini subjektif kami. Mungkin sobat punya opini berbeda. Setidaknya ini hanya sebagai info saja, siapa tau temen2 mengunjungi wilayah sekitar sini. Dan mau mencicipi menu disini. Kalau mau mencicipi silahkan. Kalau kami, mungkin mesti berpikir berkali² kalau harus makan disini (lagi).

Memang untuk makanan dan harga kelihatanya di wilayah pantai jetis lebih fair. Bahkan ada papan banner himbauan dari pengelola bagi pedagang agar jangan mengenakan harga yang "menutuk" konsumen (aji mumpung memberi harga tinggi) yang dapat membuat pengunjung jera dan itu tentu dapat mematikan bisnis di kemudian hari.

Menilik rasa, 250 ribuan menurut saya jadinya mahal. Apalagi dengan pelayanan seperti itu.

By the way, memang kalau niat plesiran memang mestinya harga bukan masalah. Sudah umum harga di wisata memang berbeda. Tetapi tetap rasa gimana gitu kalau merasa di tutuk seporete 😅

Tapi momen selain makan disitu, hari itu menemani anak istri main-maim air dan pasir dipantai bisa menjadi penawar 🤭 momen istimewa.

Mungkin bagi kami lain kali perlu ke wilayah pantai jetis juga