Dataran Tinggi Gayo. Terkenal dengan panorama alam yang indah. Danau Lut Tawar menjadi ikon wisata Gayo. Dan masih banyak lagi tempat-tempat yang indah jika berkunjung ke Gayo.
Tidak lengkap kiranya jika kita bercerita tentang Gayo tanpa menyebutkan si "Emas Merah." Kopi Gayo. Menjadi komoditas utama hasil pertanian.
Kebetulan waktu itu saya di minta untuk menggiling kopi yang sudah digongseng. Kopi ini tidak di roasting, tapi digongseng menggunakan wajan dan kayu bakar.
Kopi Kampung. Begitu kiranya sebutan untuk kopi ini. Kopi yang biasanya dinikmati pagi hari dan ketika ada tamu yang berkunjung.
Kopi ini tidaklah 100% kopi. Tapi biasanya dicampur dengan beras, jagung atau pinang. Bahan utamanya menggunakan kopi robusta.
Jika digongseng akan tampak seperti gambar. Warnanya hitam pekat. Ketika sudah digiling menjadi bubuk warnanya berubah kecoklatan.
Kopi ini lah yang menjadi santapan tiap pagi warga sekitaran Takengon dan Bener Meriah. Pernah saya ikut menggongseng kopi ini di rumah.
Asap mengepul tinggi dan panas terasa api dari kayu bakar. Ketika digongseng harus sering di aduk agar panasnya merata. Jadi tidak hangus setengah. Teman-teman @steemit pasti sudah pernah mencicipi kopi ini kan?
Isihenni toke?
Di BM, bg @winruhdikopi
Simpang lancang...
Mantaf, berizin